Saat tatapanmu sayu, telinga mendengar samar, nadi pun bergetar, kabut membekas tersedak sesak, engkau mengurai cerita perih yang kau alami
membius menerpa menancap duri,
Empati menyulam perihmu sekejap merajai ruang hatiku
Berkisah kisah hingga tawa menggilas malam menenggelamkan kelam
Tak banyak yang dapat kulakukan,
Sudahi perihmu
Ikuti suar tinggi yang menuntun pada rel besi, tepati rambu-rambu suci, sampai luntur ruam hati yang dulu ada meremuk mimpi
29092021
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI