Mohon tunggu...
Bilgi
Bilgi Mohon Tunggu... Petani - penikmat kopi

Hiburlah hatimu, siramilah ia dengan percikan hikmah. Seperti halnya fisik, hati juga merasakan letih. (Ali bin Abi Thalib)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Simpati

29 September 2021   23:41 Diperbarui: 6 Oktober 2021   17:02 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat tatapanmu sayu, telinga mendengar samar, nadi pun bergetar, kabut membekas tersedak sesak, engkau mengurai cerita perih yang kau alami
membius menerpa menancap duri,

Empati menyulam perihmu sekejap merajai ruang hatiku
Berkisah kisah hingga tawa menggilas malam menenggelamkan kelam

Tak banyak yang dapat kulakukan,
Sudahi perihmu
Ikuti suar tinggi yang menuntun pada rel besi, tepati rambu-rambu suci, sampai luntur ruam hati yang dulu ada meremuk mimpi

29092021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun