Mohon tunggu...
G. Imam Santosa
G. Imam Santosa Mohon Tunggu... -

Orang Indonesia biasa ...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku adalah Setan

23 Februari 2011   12:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:20 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memang benar apa yang tertulis dalam perintah TUHAN, jika barang-barang yang dilarang memang ada pengaruhnya pada hidup kita. Dan ini benar-benar terjadi, setelah aku berkali-kali menenggak kencing setan, setelah aku berulang-ulang menghisap jerami neraka, dan setelah aku berulang kali bergumul bersama mereka, yang dikatakan orang sebagai pelacur. Kini, aku benar-benar merasakan akibatnya.

Bukan gagal ginjal yang aku derita, bukan sipilis yang aku terima. Melainkan, otakku kini tiada berarti lagi, bagaikan buah kelapa yang kosong dan kering. Tidak bisa berpikir jernih. Dan semua perasaan yang dulu ada kini hilang, seperti hilangnya asap jerami neraka itu.

Berulang kali juga aku berusaha meninggalkan semua itu, namun berpuluh-puluh kali, atau bahkan beribu kali aku tidak bisa menjauhinya. Padahal semua itu, hanya bisa dinikmati hanya dengan UANG ... Ya, UANG ... Benda yang kini menjadi pujaan semua manusia-yang telah dibutakan olehnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun