Mohon tunggu...
Ghulam Ismail
Ghulam Ismail Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pemula

Semoga tetap pada jalan kebenaran

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Beberapa Pemain yang Bersinar Setelah Keluar dari Liga Inggris

22 April 2022   10:54 Diperbarui: 22 April 2022   11:19 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret Jerome Boateng (Instagram.com/jeromeboateng)

Liga Inggris menjadi banyak impian bagi hampir seluruh pesepakbola dunia. Bermain di liga yang dianggap sebagai pusat sepak bola menjadi kebanggaan tersendiri bagi beberapa pemain sepak bola. Sebut saja Cristiano Ronaldo, Kevin De Bruyne, Mohammed Salah, dan masih banyak lagi pemain yang meraih kesuksesan di liga Inggris.

Meski begitu, tidak semua pemain akan mampu beradaptasi dengan kerasnya persaingan liga dan juga cuaca di Britania raya. Setiap pemain yang gagal beradaptasi akan menjadi penghangat bangku cadangan atau memilih pergi untuk menemukan menit bermain. Beberapa pemain berikut dirasa gagal bersaing yang membuat mereka kehilangan tempat di tim utama dan memilih keluar untuk menemukan kembali permainan terbaiknya. Siapa sajakah mereka? mari kita simak.

1. Tammy Abraham

potret Tammy Abraham (Instagram.com/tammyabraham)
potret Tammy Abraham (Instagram.com/tammyabraham)

Tammy Abraham merupakan produk akademi Chelsea. Ia mulai dikenal saat Ia berhasil membawa Aston Villa naik ke Premier League yang membuat manajer Chelsea saat itu Frank Lampard memasukkan nama Tammy Abraham untuk mengarungi musim 2019/2020. Bersama The Bluses sebenarnya Tammy masih mendapat menit bermain, namun saat Frank Lampard digantikan oleh Thomas Tuchel, posisi Tammy semakin tergeser. Apalagi dengan kedatangan Timo Werner dan juga Romelu Lukaku.

Pada saat Lukaku datang, Tammy memutuskan untuk henkang dan menerima tawaran dari AS Roma. Jose Mourinho yang menjadi manajer AS Roma saat ini memang sangat menginginkan Tammy Abraham untuk menggantikan posisi Edin Dzeko yang hengkang ke Inter Milan.

Keputusan Tammy meninggalkan Chelsea cukup tepat. Ia dapat kembali menemukan permainan terbaiknya bersama AS Roma. Bahkan sempat beberapa kali Ia masuk dalam pemanggilan timnas Inggris untuk FIFA Matchday. Bersama AS Roma Tammy Abraham menorehkan 15 gol serta 3 assist. Catatan tersebut dinilai cukup baik mengingat ini adalah musim pertama seorang Tammy bersama klub asal ibukota Italia tersebut.

2. Memphis Depay

Potret Memphis Depay (Instagram.com/memphisdepay)
Potret Memphis Depay (Instagram.com/memphisdepay)

Nama Memphis Depay menjadi pusat perhatian setelah Van Gaal mendatangkan winger muda dengan mahar 25 juta pounds atau setara Rp486 miliar dari PSV pada 2015 silam. Kala itu Depay memang sedang naik daun bersama juga PSV. Di usia yang terlalu muda, Ia gagal mendapat tempat di skuad Manchester United kala itu.

Dua musim bersama setan merah total Memphis Depay hanya mencatat 2 gol saja. Bahkan pada 2016 musim terakhirnya bersama Manchester United, Ia hanya bermain sebanyak 3 pertandingan sebelum memutuskan untuk pindah bersama Lyon. Kepindahan Depay menuju Lyon benar-benar mengubah segalanya. 

Ia menemukan kembali permainan terbaiknya di Perancis hingga pada musim ini membuat Barcelona mendatangkannya. Kini bersama Barcelona, Memphis Depay telah mengemas 10 gol serta 2 assist bersama Blaugrana.

3. sebastien haller

Potret Sebastien Haller (Instagram.com/sebastien.haller)
Potret Sebastien Haller (Instagram.com/sebastien.haller)

Nama sebastien haller melejit belakangan ini kala Ia menorehkan 11 gol dari 7 penampilannya bersama Ajax di UEFA Champions League. Di liga domsetik Eredivisie, Haller telah menorehkan 19 gol dari 23 laga bersama Ajax. Racikan sang pelatih Eric Ten Hag benar benar membuat Haller kembali bersinar 

Haller sendiri merupakan pemain kelahiran Perancis namun memutuskan untuk membela negara Pantai Gading. 

Ia sebelumnya bermain untuk tim West Ham United. Bersama West ham selama dua musim, Haller gagal menemukan sentuhan terbaiknya seperti bersama Frankfurt sebelum pindah ke West Ham. Ia hanya menorehkan 14 gol dari total 52 penampilannya bersama klub asal Inggris tersebut.

Kini Ia tumbuh menjadi striker yang ditakuti di Eredivsie, bahkan di ajang UEFA Champions League Ia sempat mencetak 4 gol dalam satu laga. Sebuah catatan impresif yang jarang sekali pemain dapat melakukannya.

4. Jrme Boateng

Potret Jerome Boateng (Instagram.com/jeromeboateng)
Potret Jerome Boateng (Instagram.com/jeromeboateng)

Siapa sangka Jrme Boateng pernah berkarir di liga Inggris. Jerome Boateng merupakan bagian dari Manchester City pada era 2010/2011. Ia didatangkan dari klub asal Jerman Hamburger SV. 

Bersama Manchester City, Jerome Boateng jarang sekali mendapat menit bermain, mengingat usianya yang masih muda kala itu dan harus bersaing dengan pemain veteran seperti Kolo Toure, Joleon Lescott, bahkan Vincent Kompany.

Setahun berselang Jerome Boateng memutuskan untuk hijrah menuju Bayern Munchen yang  ditangani oleh Jupp Heynckess. Terbukti bahwa kepindahannya kembali ke Jerman mengubah nasibnya. Bersama Bayern Munchen Jerome Boateng mendapatkan segala kesuksesan. 

Memenangi hampir setiap tahun trofi liga Jerman, dua kali menjuarai liga champions dan piala dunia antar klub, serta menjadi bagian dari Jerman meraih trofi piala dunia 2014. Kini Jerome Boateng memutuskan untuk berlabuh bersama Lyon untuk mencari tantangan baru di liga Perancis.

5. Angel Di Maria

Potret Angel Di Maria (Intagram.com/angeldimariajm)
Potret Angel Di Maria (Intagram.com/angeldimariajm)

Di Maria menjadi pemain yang kembali berjaya setelah meninggalkan kerasnya EPL. Di Maria tercatat membela Manchester United pada 2014/2015 silam. Di musim sebelumnya Ia adalah bagian dari Real Madrid dalam meraih gelar ke 10 Liga Champions. 

Namun karena cidera lutut yang menimpa Di Maria membuat Ia harus keluar dari Real Madrid dan berlabuh ke Manchester United.

Karir bersama United menjadi semakin berat, dengan nomor keramat yang ditinggalkan Cristiano Ronaldo, Di Maria memakai nomor punggung 7 pada musim tersebut. 

Alhasil ekspektasi penggemar Manchester United harus pupus. Musim yang sangat sulit bagi Di Maria. Baru sembuh dari cidera lutut dan harus bersaing dengan kerasnya Premier League membuat Ia tak bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Total Ia hanya mengemas 3 gol bersama The reds.

Di Maria pun memutuskan menerima tawaran klub kaya raya PSG pada Agustus 2015. Karirnya mulai kembali bersinar saat PSG selalu mendatangkan pemain bintang seperti Klyan Mbappe, Neymar, bahkan Messi. 

Enam tahun bersama Paris Saint-Germain, Di Maria selalu berhasil membawa klub asal Paris tersebut menjuarai Liga Perancis. Bahkan di tahun 2020 Di Maria hampir meraih trofi UCL yang kedua namun harus kalah dari Bayern Munchen di partai final.

Liga Inggris memang liga terbaik di dunia dengan kualitas pertandingan yang tidak perlu di ragukan lagi. 

Namun tak semua pemain akan dapat bertahan lama dengan kerasnya liga asal Ratu Elizabeth tersebut. Akankah ada pemain yang bersinar kembali setelah meninggalkan liga Inggris pada musim mendatang?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun