Mohon tunggu...
Ghulam Haidar dkk.
Ghulam Haidar dkk. Mohon Tunggu... Lainnya - Sekelompok Mahasiswa

Annisa Fitriyani, Azizah Anggun, Habiba Akeyla.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Pemanfaatan Lahan Gambut untuk Food Estate

29 Desember 2020   22:10 Diperbarui: 30 Desember 2020   09:16 736
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 2. Lahan Gambut. (Sumber : wartasawit.com)

Dampak negatif dari kandungan asam organik dapat dikurangi dengan pengolahan air dan penambahkan bahan-bahan yang banyak mengandung kation sehingga lahan gambut memiliki potensi besar untuk dijadikan lahan pertanian, perkebunan, dan holtikultura. Jika tidak dilakukan pemanfaatan lahan,  lahan yang tersedia ini hanya akan menjadi lahan tidur yang luas di Indonesia.

Terlepas dari potensi lahan gambut, pemanfaatannya sebagai lahan food estate perlu diperhatikan lagi karena tanah gambut sendiri yang digunakan sebagai lahan pertanian memiliki beberapa permasalahan yang dapat berdampak pada aspek pertanian dan aspek selain pertaniannya.

Pada dasarnya penggunaan lahan gambut untuk pertanian itu memerlukan biaya yang tinggi karena dalam menghasilkan beberapa jenis tanaman diperlukan perlakuan tertentu dengan frekuensi perlakuan yang tinggi. 

Perlakuan ini dilakukan untuk memaksimalkan pertumbuhan tanaman karena pada lahan gambut efek pemberian bahan seperti dolomit cenderung tidak bertahan lama.

Pemanfaatan lahan gambut sebagai lahan food estate juga berpotensi merusak lingkungan dan dapat mempengaruhi kondisi sosial petani jika terjadi konflik. Namun, potensi negatif tersebut dapat diatasi apabila penggunaan pupuk berimbang dan juga sistem irigasi yang baik dapat terwujud. 

Meskipun penggunaan lahan gambut memiliki berbagai kelemahan dan kontroversi dalam kebijakannya, peran food estate sebagai penyedia cadangan pangan atau logistik sebagai pertahanan pangan negara diharapkan dapat terlaksana. Maka dari itu, penerapan ecology sustainable perlu ditingkatkan dengan memperhatikan analisis dampak yang terjadi terhadap lingkungan yang digunakan sebagai lahan food estate.

Aspek lain dalam pengembangan lahan gambut sebagai food estate juga harus memperhatikan keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat. Menurut Rudy dan Iwan (2011), keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat tersebut termasuk ke dalam dimensi sosial, artinya indikator pengentasan kemiskinan, pemerataan kesempatan, dan usaha memperoleh pendapatan sangat penting dipertimbangkan dalam proses pembangunan. 

Oleh karena itu, pembangunan food estate dengan pemanfaatan lahan gambut harus menjamin kesejahteraan sosial masyarakat dan mencegah terjadinya konflik sosial.    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun