Peran Penting Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah
Setiap manusia di dunia ini pasti mengalami atau memiliki suatu masalah, baik anak -anak, remaja, orang dewasa, bahkan orang tua. Masalah adalah suatu hal yang dapat menjadikan diri kita menjadi pribadi yang lebih baik atau sebaliknya, yaitu menjadi pribadi yang lebih buruk karena terlalu terpuruk oleh masalah yang tak kunjung selesai. Setiap masalah harus ada solusinya, harus bisa ditemukan pemecahannya.Â
Namun, kenyataannya tidak semua masalah yang dihadapi manusia bisa diselesaikan atau ditemukan solusinya dengan mudah. Kalaupun menemukan pemecahan masalah, seringkali bukan pemecahan masalah yang tepat. Ketidakmampuan atau ketidaktahuan cara untuk mendapatkan solusi atas masalah, atau keinginan mendapat solusi yang tepat dapat menuntun mereka untuk datang pada orang lain yang dianggapnya mampu membantunya, seperti saudara, kerabat, orang tua, atau teman.
Dalam pembahasan ini, permasalahan yang saya bahas adalah permasalahan yang dialami oleh para siswa di sekolah. Perlu kita sadari bersama, bahwa sebenarnya tidak sedikit siswa dengan permasalahan yang sebenarnya dia membutuhkan seorang tenaga profesional, dalam hal ini adalah guru Bimbingan dan Konseling (BK) atau bisa juga disebut sebagai Konselor sekolah yang bisa membantunya mencari solusi untuk menyelesaikan permasalahannya.Â
Namun, dapat dilihat bahwa saat ini, peranan guru BK belum bisa dimanfaatkan dengan baik oleh para siswa. Banyak sekali layanan yang bisa didapatkan oleh siswa dari guru BK, seperti layanan konsultasi, bimbingan kelompok, konseling individu, dan konseling kelompok.
Layanan Bimbingan dan konseling di Indonesia (Depdiknas, 2008) merupakan bagian tidak terpisahkan dari sistem pendidikan nasional. Bimbingan konseling, bahkan secara formal, masuk dalam sistem pendidikan nasional mulai tahun 1975, yaitu pada saat diberlakukannya kurikulum 1975. Penelitian di Inggris, dilakukan oleh Lapan, R.T., dkk. (2001) tentang Helping seventh graders be safe and successful: A statewide study of the impact of comprehensive guidance and counseling programs.Â
Bimbingan merupakan bantuan yang intergral dari pendidikan karena pendidikan merupakan sebuah proses dari perubahan-perubahan yang terjadi padamasing-masing individu untuk dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki. (Dewa Ketut Sukardi, 2008:98).Â
Konseling adalah upaya membantu individu melalui proses interaksi yang bersifat pribadi antara konselor dan konseli agar konseli mampu memahami diri dan lingkungannya, mampu membuat keputusan dan menentukan tujuan berdasarkan nilai yang diyakininya sehingga konseli merasa bahagia dan efektif perilakunya. (Prayitno dan Erman Amti, 2008:112).Â
Dari pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Bimbingan dan Konseling adalah pemberian layanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok agar mandiri dan bisa berkembang secara optimal, dalam bimbingan pribadi, sosial, belajar maupun karier melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung  berdaarkan  norma-norma  yang berlaku.
Layanan Bimbingan dan Konseling sebenarnya tidak hanya ada pada jenjang SMP dan SMA saja, namun pada jenjang Sekolah Dasar pun dibutuhkan seorang guru BK, karena melihat dari semakin berkembangnya zaman, berkembangnya teknologi, kita tidak dapat memungkiri bahwa anak -- anak SD juga berpotensi memiliki permasalahan, baik secara pribadi, sosial, maupun belajar.Â
Layanan Bimbingan dan Konseling saat ini berperan penting dalam dunia pendidikan, karena dalam memberikan layanan seorang guru BK berupaya untuk memberikan layanan sesuai dengan kebutuhan atau melalui Need Assesment yang dilakukan.Â