Mohon tunggu...
Ghufron Indradewa
Ghufron Indradewa Mohon Tunggu... -

Kalau dipikir-pikir hidup ini sebenarnya simple, yang membuat rumit sebenarnya adalah diri kita sendiri karena mengejar keinginan-keinginan kita yang tidak pernah ada habisnya, tidak pernah ada rasa puas dalam hidup dan tidak pernah ada kata cukup.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Daftar Korupsi Ahok

30 Juli 2012   10:48 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:26 3162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah menghembuskan isu SARA, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok diserang Black Campaign di Twitter oleh pemilik akun @cinta8168. Akun tidak jelas ini berkicau mengenai berbagai dugaan kasus korupsi Ahok saat memimpin kabupaten Bangka Belitung Timur. Tuduhan-tuduhan akun @cinta8168 saat ini sedang ramai diperbincangkan di Twitter.

Berikut ini adalah tuduhan Korupsi yang alamatkan kepada Ahok.

1. Menggunakan dana APBD untuk kepentingan pribadinya.

2. Melakukan monopoli proyek melalui pengusaha-pengusaha kenalannya.

3. Melakukan korupsi penambangan pasir kuarsa.

Ahok dikerjain pemilik akun @cinta8168 yang disinyalir rival Politiknya. Ahok menanggapi dengan santai tuduhan-tuduhan tersebut dan tak pernah menanggapinya serius karena tuduhan-tuduhan tersebut yang dialamatkan ke dirinya merupakan bagian dari kampanye hitam.

Ahok menilai semua isu tersebut adalah cara lama yang digunakan untuk mendiskreditkan dirinya. Saat mencalonkan diri sebagai Bupati Belitung Timur serta Gubernur Bangka Belitung isu seperti ini pun sudah pernah digelontorkan. Pola serta isu yang dihembuskan pun sama.

Selain itu, Ahok dipojokkan karena non muslim. Ahok juga dituduh menerima bantuan US$ 70 Juta dari kelompok gereja Kanada-Amerika dan Vatikan.

Manusia dengan pikiran usang adalah mereka yang membiarkan pikiran mereka tertutup. Apabila orang sudah menilai sesuatu dengan cara yang menyesatkan dengan meletakan sisi rasionalitas hanya berpatokan pada prasangka-prasangka, maka justru akan memudarkan dan mengalihkan sisi rasionalitas yang dapat diterima oleh akal sehat.

Apapun isu yang dilontarkan, pada akhirnya masyarakat yang menilai track record masing-masing kandidat yang bertarung pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta. Masyarakat Jakarta sudah cukup cerdas untuk menilai kandidat calon gubernur yang akan dipilih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun