Surabaya (02/01/2021)Pandemi Covid-19 memberi dampak besar bagi ketahanan pangan masyarakat. Ketidak mampuan masyarakat untuk mengakses pangan yang aman dapat berpengaruh pada kehidupan sehari-hari. Kreativitas warga dan pemuda desa dalam upaya pemenuhan gizi keluarga selama pandemi Covid-19 jelas diperlukan.
Bertempat di Kelurahan Kedurus Kec Karang Pilang Surabaya KKN Untag Kelompok 25, Mahasiswa KKN Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (Untag) Bernama Ghozy Pratama  Didampingi dosen pembimbing lapangan Ibu Putu Eka Dewi Karunia Wati, ST., MT., Kelompok 25 memberikan pelatihan budidaya ikan dalam ember (budikdamber), kepada warag dan juga pemuda desa di RT 07 RW 03 Kelurahan Kedurus Kec Karang Pilang Surabaya. Pelaksanaan kegiatan berlangsung Selasa (07/12/2021)
Budidaya ikan dalam ember merupakan teknik pengembangan akuaponik atau penggabungan antara akuakultur (budidaya ikan) dan hidroponik (budidaya tanaman) dimana ikan dan tumbuhan tumbuh pada satu lokasi dan kotoran ikan menjadi nutrisi bagi tumbuh kembang tanaman.
Teknik ini menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan minimnya lahan dalam budidaya ikan dan tumbuhan. Budikdamber yang dapat dibudidayakan dilahan sempit dan lebih hemat air ini sangat cocok diterapkan oleh warga dan pemuda desa yang tidak memiliki lahan budidaya yang luas. Terlebih modal yang relatif murah dan dapat menggunakan barang bekas juga menjadi poin positif dalam teknik ini.
"pelatihan ini kami sasarkan kepada warga dan pemuda desa di Kelurahan Kedurus Kec Karang Pilang Surabaya khususnya RT 07 RW 03 agar warga dapat teredukasi dan lebih kreatif dalam usaha ketahanan pangan di masa pandemi" ujar Ghozy Pratama., Mahasiswa  KKN kelompok 25.
Acara yang sekaligus sebagai program kerja terakhir dari  KKN Untag Kelompok 25 ini dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan.
Kegiatan yang dilakukan secara door to door kepada  warga ini dimulai dengan pengarahan mengenai budikdamber dimulai dari pengenalan berbagai media tanam yang dapat digunakan untuk budidaya sayuran serta penjelasan-penjelasan tentang cara pembuatan budikdamber, pemeliharaan, hingga pemanenan.
Kemudian acara dilanjutkan dengan melaksanakan pelatihan dan pendampingan dari mahasiswa KKN. Hal ini dilakukan karena pembagian bibit tanaman dan ikan untuk budikdamber akan digunakan bersama-sama sehingga seluruh warga dapat berpartisipasi dalam budidaya.
Ember yang digunakan sebagai media budidaya telah disiapkan oleh mahasiswa KKN beserta dengan perlengkapan budidaya lainnya. warga menerima  bibit kangkung, 10 ekor ikan lele, dan pakan ikan lele.
Mahasiswa  KKN Untag membagikan Buku panduan berisikan tata cara pembuatan budikdamber, pemeliharaan, hingga pemanenan. Diharapkan dengan adanya Buku panduan ini peserta pelatihan tetap memiliki pedoman walaupun program KKN telah selesai.