Tidak seperti cerpen pada umumnya, penggunaan bahasa dalam cerpen ini sesuai dengan usia pengarang yang pada saat itu masih remaja, tetapi masih tidak diragukan lagi karena pengarang yang masih belajar tentang kata-kata dan hal-hal lainnya sehingga ada beberapa pemilihan kata yang masih kurang tepat.
      Kelebihan buku ini adalah dapat memberikan beberapa pemahaman tentang apa itu makna permasalahan di dalam kehidupan. Dengan bahasa yang santai serta tidak terlalu berat sehingga para pembaca merasa relate dengan keadaan yang disajikan di dalam cerpen tersebut. Lalu disajikannya permasalahan yang tidak sama. Sesuai judulnya kita seakan-akan seperti dibawa berimajinasi oleh penulis serta dengan adanya plot twist dalam buku ini yang membuat jalan cerita semakin segar dan menarik serta pastinya tidak membuat para pembaca gampang bosan.
      Namun di samping kelebihan yang dimiliki, novel ini memliki beberapa kekurangan. Seperti penggunaan kata-kata yang masih kurang tepat sehingga para pembaca memerlukan waktu yang agak lama untuk menemukan makna dari buku tersebut. Lalu bobot plot twist yang agak berat sehingga banyak menimbulkan perbedaan sudut pandang dalam pembacaannya.
      Kesimpulannya, buku kumpulan cerpen yang berjudul "Hanya Imajinasi" ini sangatlah cocok dengan para penggemar buku apalagi yang sedang menginjak usia remaja apalagi dengan disajikannya berbagai macam permasalahan yang pastinya tidak membuat pembaca bosan membacanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H