Mohon tunggu...
Ghozi hiban
Ghozi hiban Mohon Tunggu... Lainnya - Pemuda tanggung

Beri aku pengetahuan, jangan beri aku iman

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Yang Terlihat di Mata Itu

21 Oktober 2021   19:22 Diperbarui: 21 Oktober 2021   19:36 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

/1/
Dataran mawar,
Taman eden dan kuda hitam.
Lukisan dalam jendela toko seberang jalan.
Seorang yang penasaran dan menawar.

/2/
Beberapa pasang mata melihat; takjub,
Di Katedral Orvieto.
Terpampang lukisan pengadilan terakhir, Luca Signorelli.

Di Museum Louvre,
Sebelum atau sesudah Monalisa dicuri Vincenzo,
Ia masih tersenyum.
Lebih banyak juga pasang mata di sana.
Dan dengan atau tidaknya lukisan Da Vinci didalamnya.

/3/
Mataku telah menarik tubuh mu,
Dimana, melalui matahari dan cahaya lampu pijar senang mengintip untuk menatap mu.

Lihat,
Apa yang dilakukan mata untuk mata.

Ia adalah pelukis andal,
Dan pelukis licik seperti keahlianya.
Ia banyak menggambar,
Tapi apa yang ia gambar; tidak tahu hati.

Slawi, 21 oktober 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun