Mohon tunggu...
Ghozi hiban
Ghozi hiban Mohon Tunggu... Lainnya - Pemuda tanggung

Beri aku pengetahuan, jangan beri aku iman

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Burung yang Diterpa Angin Malam

28 Juli 2020   02:17 Diperbarui: 28 Juli 2020   02:31 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sore itu,
Burung-burung berkejaran pulang di sarangnya
Di dahan-dahan,
Di lubang-lubang tanah yang menjulang
Ku dapati semua hinggap disarangnya
Semuanya, tak tertinggal

Malam tiba,
Ku dapati seekor burung bertengger di kabel tiang jalanan
Tubuhnya wangi dan nikmat dipandang
Tapi sungguh malang nasib ia sendirian
Tubuhnya di terpa angin malam
Perutnya mengerang kesakitan meninggalkan makan malam

Ia burung kesepian yang lari dari kandang
Menidurkan anaknya setelah makan malam, dan pergi bertengger di kabel tiang jalanan

Ia burung yang keibu-ibuan
Menjajakan tubuhnya yang di terpa angin malam, demi makan malam anaknya yang disarang

Ia burung di tengah malam yang mencekam
Tangisnya disimpan dalam-dalam, tak satupun burung lain yang mendengar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun