Al-Qur'an Sebagai Pendahuluan & Urgensinya
Al-Qur'an Adalah kitab suci umat islam yang menjadi sumber utama panduan hidup berisi nilai-nilai spiritual, etika, dan hukum. Pemahaman yang dalam terhadap ayat-ayat Al-Qur'an sangat penting bagi umat islam dalam kehidupan mereka.Â
Dalam usaha untuk memahami makna dan pesan yang terkandung dalam ayat-ayat Al-Qur'an, studi mengenai asbabun Nuzul, atau sebab-sebab atau sebab-sebab turunnya ayat-ayat tersebut, muncul sebagai aspek kritis dalam proses interpretasi. Pentingnya memahami konteks Sejarah dan situasional di balik turunnya ayat-ayat Al-Qur'an tidak dapat di abaikan.Â
Sebab-sebab turunnya ayat-ayat tersebut memberikan Gambaran yang lebih komprehensif tentang maksud dan tujuan wahyu Ilahi. Karena itu, tujuan dari kajian ini adalah untuk menganalisi pentingnya kontribusi
      Terkait  dengan Hal ini, urgensi mempelajari Al-Qur'an  dapat di jabarkan sebagai berikut :
- Menjaga dan membaca kitab suci, serta memperhatikan isi untuk menjadi petunjuk dan pengajaran bagi manusia dalam hidup di dunia. Menyadari ajaran agama yang terdapat dalam Al-Qur'an
- Menanamkan akhlak yang mulia dengan memperoleh ibrah dan pengajaran dari Riwayat-riwayat dalam Al-Qur'an yang memberikan teladan yang baik
- Menanam rasa keagamaan dalam hati dan mengembangkannya agar iman tetap kuat dan hubungan denga nallah semakin dekat
DEFINISI AL-QUR'AN
Al-Qur'an adalah kitab suci umat islam yang dianggap sebagai wahyu langsung dari allah kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril. Al-Qur'an di turunkan dalam Bahasa arab dan terdiri dari 114 surah(BAB) dengan berisi tema, termasuk petunjuk hidup, hukum, etika, serta cerita-cerita para nabi
Al-Qur'an juga merupakan sumber utama ajaran islam dan pedoman bagi kehidupan umat muslim, baik dalam aspek spiritual maupun sosial.
KEDUDUKAN AL-QUR'AN
Hubungannya dengan kemampuan memahami, maka antara 'aql dan qalb memiliki perbedaan makna yang signifikan. Kata aql lebih focus pada rasional empiris/konkret yang menggunakan kekuatan piker dalam memahami sesuatu, sementara al-qalb lebih cenderung pada rasional emosional yang menggunakan kekuatan dzikir dalam memahami realitas spiritual. Keduanya merupakan daya ruhani manusia untuk memahami kebenaran. Apabila keduanya menyatu dalam sebuah pemahaman untuk mencari kebenaran dengan menggunakan fasilitas masing-masing, maka akan di peroleh sebuah kekuatan pikir dan zikir.
FUNGSI AL-QUR'ANÂ