Jember, 1 Juli 2024 – Kelompok Riset Rekayasa Agroekosistem, Program Studi Agroteknologi Universitas Jember bekerja sama dengan Kelompok Tani “Setia Tani” sedang melaksanakan kegiatan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) sejak bulan Mei 2024 yang dikuti oleh 25 peserta.
Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh Permasalahan yang terjadi pada lahan padi di Desa Sumberjambe yaitu tingginya serangan hama Wereng Batang Coklat (Nilaparvata lugens) atau WBC. Berdasarkan masalah tersebut diperlukan solusi pengendalian hama WBC melalui pengelolaan hama secara terpadu. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah menerapkan SLPHT di lahan milik GAPOKTAN Desa Sumberjambe dan meningkatkan keterampilan petani dalam pengendalian hama WBC.
Dalam praktiknya, kegiatan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) akan dilaksanakan sebanyak 12 pertemuan. Hingga kini, telah dilaksanakan beberapa acara yaitu :
1. Sosialisasi dan Pengenalan Konsep Ekosistem dan Agroekosistem
Pada awal kegiatan, dilakukan sosialisasi tentang konsep dan manfaat PHT bagi para petani. Para petani juga diajak untuk mengenal ekosistem dan agroekosistem di sekitar lahan pertanian mereka. Hal ini penting untuk memahami interaksi antara hama, musuh alami, dan tanaman padi dalam suatu ekosistem.
2. Pengenalan dan Observasi Hama dan Musuh Alami
Para petani diajak untuk langsung turun ke sawah dan mengamati berbagai jenis hama dan musuh alami tanaman padi. Kegiatan ini membantu para petani dalam mengidentifikasi hama yang menyerang tanaman mereka dan mengetahui cara mengendalikannya secara alami.
3. Penerapan Agens Hayati Beauveria bassiana
Salah satu metode pengendalian hama yang diajarkan dalam SLPHT adalah dengan menggunakan agens hayati Beauveria bassiana. Beauveria bassiana adalah jamur yang dapat membunuh hama tanaman padi. Para petani diajarkan cara membuat dan mengaplikasikan Beauveria bassiana pada lahan pertanian mereka.
4. Kegiatan Lanjutan
Kegiatan SLPHT di Desa Sumber Jambe masih akan dilanjutkan dengan 7 kali pertemuan dengan topik yang berbeda, seperti status dan kebutuhan hara tanaman, simulasi perhitungan populasi tikus, pengenalan pestisida hayati, refugia, mikroorganisme lokal, dan analisis usaha tani antara sistem pertanian berbasis PHT dan non PHT. Pertemuan akan dilaksanakan tiap minggu dan direncanakan akan selesai maksimal bulan September 2024.
Kegiatan SLPHT ini merupakan salah satu bentuk upaya untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan mendorong pembangunan pertanian yang berkelanjutan di Indonesia. Diharapkan melalui kegiatan SLPHT ini, para petani di Desa Sumber Jambe dapat:
- Memahami konsep dan manfaat PHT
- Mengidentifikasi hama dan musuh alami tanaman padi
- Menerapkan pengendalian hama secara efektif dan berkelanjutan
- Meningkatkan hasil panen dan pendapatan
- Menjaga kelestarian lingkungan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H