Gonjen, Tamantirto- Mahasiswa KKN IT kelompok 003 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta mengadakan pendampingan pengolahan limbah baglog jamur tiram menjadi pupuk kompos bersama anggota Karangtaruna Katadira, Gonjen yang dilakukan di salah satu lahan rumah anggota karangtaruna.
Dalam budidaya jamur ini, memunculkan masalah mengenai limbah baglog. Padahal budidaya jamur sebenarnya memanfaatkan limbah serbuk kayu tetapi setelah limbah tersebut digunakan muncul limbah baru lagi sehingga kelompok KKN IT 003 mengatasi permasalahan tersebut dengan menjadikan limbah baglog jamur sebagai pupuk kompos.
Dalam komposisi limbah baglog beberapa bahan yang bermanfaat untuk jenis tanaman lain dapat ditemukan, seperti sisa serbuk kayu, bekatul, kapur, dan air. Selain fakta tersebut, limbah jamur yang dibuang dengan cara yang tidak benar dapat menyebabkan timbulnya jamur liar yang pada gilirannya memiliki kemampuan yang kuat untuk merusak budidaya jamur tiram. Setelah mengetahui manfaat dan bahayanya limbah jamur, anggota KKN bersama DPL menyadari bahwa solusi untuk menggunakan sampah baglog dengan benar harus ditemukan.
Dengan bimbingan dan bantuan DPL, para anggota kelompok KKN IT 003 berkumpul dengan anggota Karangtaruna Katadira untuk mendampingi mereka cara membuat kompos dari limbah baglog jamur. Pupuk kompos dibuat dengan cara mencampur limbah jamur, pupuk organic EM4, gula merah dan air kolam lele di dalam tong air. Setelah semua bahan dicampur, tong ditutup dan dibiarkan untuk difermenstasi. Jika fermentasi sudah selesai, pupuk siap dipakai untuk tanaman-tanaman lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H