Mohon tunggu...
Ghost Writer
Ghost Writer Mohon Tunggu... Penulis - Bukan seorang penulis

''Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.'' -Pramoedya Ananta Toer

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Gejolak Batin

7 Juli 2019   19:53 Diperbarui: 7 Juli 2019   20:05 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pagi itu para mahasiswa sudah duduk rapi menunggu namanya dipanggil keatas panggung, para mahasiswa sangat terlihat riang gembira sekali dengan toga dikepalanya. Satu per satu nama mahasiswa dipanggil untuk penyerahan sebuah kertas yang selama ini dinantikan oleh semua peserta didik yang menempuh jenjang perguruan tinggi,

-"Sinyo Aksa Delana, dengan pendidikan S-1 Sosiologi." Sang mc acara membaca daftar wisudawan.

Gemuruh tepuk tangan para peserta dan mata sang ibu yang berkaca-kaca melihat anak semata wayangnya telah lulus dengan membanggakan, Sinyo pun segera beranjak dari tempat duduk menuju keatas panggung, para dosen pun menjabatkan tangannya sembari memberi selamat, 

-"selamat Nyo, bapak bangga kepadamu.” sang dosen sambil memukul pundaknya.

Sinyo pun tersenyum.

Ditengah malam, Sinyo duduk berdua dengan ibunya. 

-Buk, Sinyo ingin berbicara." dengan wajah serius.

-"Bicara apa Nyo? tumben kamu bicara seserius ini," tanya ibuk.

-"Aku," matanya sayu, "aku ingin merantau buk." 

-"Kenapa kudu (harus) merantau Nyo?" dengan wajah kaget

-"Saya ini anak lanang (laki) buk, harus belajar mandiri." sambil memegang tangan ibuknya.

-"Ya bagus kalau kau ingin belajar mandiri, tapi kalau kau merantau, nanti yang menemani ibuk di rumah siapa Nyo? bapakmu kan sudah tidak ada" Matanya terlihat mulai berkaca-kaca.

Dan Sinyo pun terdiam dengan gejolak batin di dadanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun