"Progres rumah pilah sampah pada kerja bakti ini masih dalam tahap pembuatan pondasi dan penyusunan tembok meter. Setelah itu, hari-hari berikutnya baru akan dipasang atap dan paranet agar lebih maksimal", ujar laela selaku ketua tim. "Ukuran pondasi rumah pilah sampah tersebut 4 x 6 meter dan dengan ukuran tersebut sudah cukup untuk menampung dan memilah sampah warga perumahan sejumlah 80 KK", tambah Taufik Hermawan.Â
Di samping rumah pilah sampah, tim dan warga juga melakukan pengolahan sampah organik. Pengolahan ini berlokasi di samping masjid al-amin. "Dalam pengolahan sampah organik ini, tim kami juga belajar dari Pak Taufik Hermawan atau biasa akrab di panggil Pak Wawan dan juga belajar dari Pak Danang. Beliau sudah menjalankan program ini selama kurun lebih 7 bulan bersamaan dengan program sodaqoh sampah, namun kompos yang dihasilkan belum maksimal dan layak untuk di gunakan atau bahkan diperjual belikan. Hal ini menjadi tantangan dahlan muda untuk memaksimalkan kembali pengolahan sampah tersebut", ujar LaelaÂ
"Pengolahan sampah dilakukan dengan memindahkan isi sampah organik yang sudah didiamkan dalam tong sampah minggu lalu ke tong sampah lainnya. Kegiatan ini dilakukan  setiap minggu sehingga dihasilkan air lindi yang dapat di jadikan eco lindi setelah di proses kembali. Eco lindi ini sama halnya dengan EM4 untuk menghilangkan bau busuk sampah. Maka dari itu, setiap pengolahan selalu di semprotkan cairan EM4 untuk keberhasilan fermentasi. Harapannya kegiatan ini dapat terus konsisten terlaksana guna terujudnya Perumahan Pringgading dengan pelelolaan sampah mandiri," Jelas Danang. (Ghts)Â