Kompasiana | Jakarta (10/1/25). Hari 1 Juta Pohon, yang diperingati setiap tanggal 10 Januari, menjadi momentum penting untuk menyadarkan masyarakat akan peran pohon dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan mengurangi dampak perubahan iklim. Peringatan ini pertama kali dicanangkan oleh Presiden Suharto pada 1993 sebagai bagian dari upaya penghijauan nasional.
"Pohon memiliki kemampuan menyerap sinar matahari melalui fotosintesis, yang berkontribusi mengurangi dampak perubahan iklim yang semakin mengancam kehidupan manusia," ungkap Siham Afatta, Anggota Departemen LISDAL DPP LDII.
Ia menambahkan bahwa planet ini telah memasuki era Antroposen, seperti yang dijelaskan oleh Paul J. Crutzen, di mana aktivitas manusia memiliki dampak besar terhadap ekosistem. Perubahan iklim, polusi, dan alih fungsi lahan hijau menjadi masalah global yang memerlukan solusi menyeluruh. Â
Reforestasi dan Kampung Iklim Â
LDII telah berkontribusi dalam pelestarian lingkungan sejak 2007 melalui program Go Green* yang berhasil menanam lebih dari 4 juta pohon. Langkah ini diperkuat dengan inisiatif Kampung Iklim (ProKlim), sebuah program berbasis komunitas yang melibatkan masyarakat di tingkat dusun atau RW. Â
"Kampung Iklim bertujuan menggerakkan masyarakat agar aktif berpartisipasi dalam menjaga lingkungan. Tantangannya adalah membangun kesadaran masyarakat dan menemukan tokoh lokal yang mampu memotivasi mereka," jelas Atus Syahbudin, Anggota Departemen LISDAL DPP LDII. Â
Contoh sukses dapat ditemukan di Kampung Pramuka Sangurejo, Sleman, yang dipimpin oleh Gerakan Pramuka Sako Sekawan Persada Nusantara. Di sana, para ibu dan remaja terlibat dalam program ecoprint*, yang mengolah bahan alami menjadi produk ramah lingkungan.
Program Kyai Peduli Sampah dan Zero Waste Â
LDII juga menjalankan program *Kyai Peduli Sampah*, yang menggerakkan tokoh agama untuk memberikan arahan kepada warga dalam pengelolaan sampah. Sementara itu, program *zero waste* di pondok pesantren naungan LDII, seperti di Ponpes Gadingmangu Jombang dan Ponpes Nurul Huda Lampung Selatan, telah menjadi bagian dari ProKlim lokal. Â