Mohon tunggu...
Ghoni ImamAbdul
Ghoni ImamAbdul Mohon Tunggu... Security - Jurnalis

Jurnalis tidak hidup dengan kata-kata saja, meski terkadang harus memakannya.

Selanjutnya

Tutup

Sosok

KH Chriswanto: Pilkada Harus Jadi Ajang Berdemokrasi yang Sehat dan Dewasa

18 November 2024   13:44 Diperbarui: 18 November 2024   13:46 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kompasiana | Jakarta  -- Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso, menyerukan pentingnya kedewasaan dalam berpolitik menjelang Pilkada serentak 2024. Dalam konferensi pers yang berlangsung di Jakarta, pada Senin 18 November 2024.

Beliau menekankan bahwa Pilkada adalah pesta demokrasi yang harus dijalankan dengan kompetisi sehat dan penuh kesadaran untuk memilih pemimpin terbaik berdasarkan aspirasi mayoritas, tanpa mengorbankan persatuan bangsa.

Menjaga Demokrasi di Tengah Primordialisme

Menurut KH Chriswanto, Pilkada pada level kabupaten, kota, dan provinsi sering kali dibayangi oleh pengaruh primordialisme, seperti kesukuan, tradisi, hingga agama, yang kuat memengaruhi pilihan pemilih. "Di tengah primordialisme ini, semua pihak harus makin dewasa dalam berpolitik. Pilkada adalah sarana untuk membawa kemajuan daerah, bukan memperkuat kepentingan pribadi atau kelompok tertentu," ungkapnya.

Ia mengingatkan agar politik identitas tidak digunakan dalam Pilkada. "Politik identitas di era media sosial seperti menyiram api dengan minyak. Penyebarannya cepat, dan dampaknya sangat merusak. Hal ini dapat memicu perpecahan di masyarakat yang beragam seperti Indonesia," tambahnya.

Peran Ormas Keagamaan dalam Menjaga Netralitas

KH Chriswanto juga menyoroti peran ormas keagamaan dalam menjaga netralitas. Ia menjelaskan bahwa keberpihakan yang ditunjukkan secara terbuka oleh ormas dapat berdampak negatif terhadap warganya. "Kami mengimbau ormas keagamaan untuk tetap netral aktif, yakni tidak memihak, tetapi mendorong warganya menggunakan hak pilih dengan bijak," tegasnya.

LDII, lanjutnya, mengedepankan netral aktif sebagai wujud komitmen menjaga kerukunan dan persatuan. Selain itu, LDII juga aktif menyosialisasikan pentingnya menjaga kondusivitas, keamanan, dan ketertiban selama pelaksanaan Pilkada. "Warga LDII dilarang menunjukkan dukungan terhadap salah satu pasangan calon. Kita harus menjaga kedamaian dan keadilan dalam demokrasi," ujarnya.

Mendorong Partisipasi Aktif Warga dalam Pilkada

Sebagai elemen masyarakat, LDII juga mengajak warganya untuk berperan aktif dalam Pilkada. "Kami mendorong warga untuk menyalurkan hak pilihnya dengan bijak dan membantu agar Pilkada berjalan lancar dan damai," ucap KH Chriswanto.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun