Mohon tunggu...
Ghoni ImamAbdul
Ghoni ImamAbdul Mohon Tunggu... Security - Jurnalis

Jurnalis tidak hidup dengan kata-kata saja, meski terkadang harus memakannya.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa KKN UNS 125 Ciptakan Inovasi Alat Sirkus dan Rubuha untuk Pengendalian Hama Tikus di Desa Glagahwangi

27 September 2024   15:27 Diperbarui: 27 September 2024   15:28 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompasiana | Klaten, (27/9/24) -- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) kelompok 125 menciptakan inovasi baru berupa Alat Sirkus dan Rubuha (Rumah Burung Hantu). Alat ini bertujuan sebagai teknologi pengendali hama tikus berkelanjutan di Desa Glagahwangi, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten.

Inovasi ini sejalan dengan tema pertanian organik berkelanjutan dan mendukung poin 9 Sustainable Development Goals (SDGs), yakni industri, inovasi, dan infrastruktur. Pembuatan alat ini melibatkan seluruh anggota KKN UNS 125, termasuk Gabriela Deananda Meysanti, Alvito Seno Bachtiar, Indika Rona Maharani, serta Maheswara Kumarafaza dari jurusan Teknik Elektro UNS.

Foto :ghoni
Foto :ghoni

Pak Wagiyo, Ketua Gabungan Kelompok Tani Desa Glagahwangi, menyampaikan bahwa hama tikus telah menyerang sekitar sepertiga lahan sawah desa, menyebabkan gagal panen yang signifikan. Dengan adanya inovasi ini, diharapkan dapat menjadi solusi pengendalian hama yang lebih efektif, ekonomis, dan ramah lingkungan dibandingkan metode manual dan kimiawi.

"Alat Sirkus menggunakan gelombang ultrasonik untuk mengusir tikus dari sawah, sementara Rubuha memungkinkan burung hantu berperan sebagai predator alami tikus," ujar Gabriela. Penerapan dua teknologi ini diyakini dapat melindungi lahan padi secara berkelanjutan.

Foto : ghoni
Foto : ghoni

Dalam sosialisasi alat ini, hadir seluruh perwakilan kelompok tani di Desa Glagahwangi. Pak Iwan, salah satu anggota kelompok tani, menambahkan bahwa inovasi seperti ini penting untuk terus dikembangkan oleh generasi muda yang peduli pada sektor pertanian.

Diharapkan, Alat Sirkus dan Rubuha dapat menjadi solusi inovatif dan efisien untuk menjawab masalah hama tikus di sektor pertanian, sekaligus mendorong praktik pertanian berkelanjutan. (Ghoni) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun