Mohon tunggu...
Ghoni ImamAbdul
Ghoni ImamAbdul Mohon Tunggu... Security - Jurnalis

Jurnalis tidak hidup dengan kata-kata saja, meski terkadang harus memakannya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Muhammad Nurwicaksana : Menyulap Hobi Tanaman Menjadi Bisnis Kelengkeng Berkelanjutan

21 Juli 2024   19:31 Diperbarui: 21 Juli 2024   19:52 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karanganyar - Muhammad Nurwicaksana seorang pengusaha yang sukses mengembangkan kelengkeng, sebuah usaha yang bermula dari hobi tanaman. Saat di temui di kediaman juga Kebun kelengkeng Triyagan di Jln Griya Triyagan Baru Badran, Triyagan, Kec. Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah pada Minggu 21/7/24.

Dalam wawancaranya, Mas Ahmed berbagi cerita mengenai motivasi, tantangan, dan rencana pengembangan bisnisnya. adalah menyalurkan hobinya terhadap tanaman. "Kami lebih ke arah hobi sih, Pak. Hobi yang memang hobi taneman dan akhirnya punya tanah yang belum bisa maksimal atau kepake. Akhirnya kita tanemin buat tanaman dulu untuk menyalurkan hobi aja sebenarnya," ujarnya. Kelengkeng kami tanam di atas tanah seluas 5.000 meter persegi, yang dimanfaatkan untuk menanam berbagai varietas tanaman unggulan seperti Best Quality, Eto Super, New Crystal, dan Crystal yang berasal dari Thailand.

Mengelola lahan seluas itu bukanlah perkara mudah. Menurut Mas Ahmed, kunci utama dalam pengelolaan adalah sistem pengairan yang baik mengingat kondisi cuaca yang tidak menentu. Selain itu, penggunaan pupuk dan nutrisi tanaman juga sangat diperhatikan untuk memastikan tanaman tumbuh sehat. "Pengairan itu harus penting sekali karena musim ini benar-benar pancaroba Kemudian ada vitamin buat manusia, namanya juga pupuk obat mereka. Terus kemudian makanan untuk mereka, ya kita harus penuhi itu semua," jelasnya.

Foto : ghoni
Foto : ghoni

Menghadapi hama dan penyakit juga menjadi tantangan tersendiri. Meski demikian, Mas Ahmed dan timnya terus melakukan riset untuk menemukan cara-cara efektif dalam meminimalisir serangan hama dan penyakit pada tanaman mereka.

Untuk pemasaran, kelengkeng lebih mengandalkan media sosial. Mas Ahmed menjelaskan bahwa beberapa hari tertentu kebun mereka dibuka untuk umum, yang diinformasikan melalui Instagram. Selain itu, konsep reservasi juga diterapkan untuk memberikan pengalaman lebih bagi konsumen yang datang. "Konsumen datang itu gak cuma datang gak bawa apa-apa, tapi konsumen bisa benar-benar makan. Orang yang benar-benar menikmati suasana di sini," katanya.

Rencana pengembangan kedepan cukup ambisius. Mas Ahmed berencana menambah restoran di depan area kebun, serta beberapa reservasi ofis. Tempat ini diharapkan dapat menjadi destinasi untuk berbagai kegiatan, mulai dari kumpul keluarga hingga rapat bisnis. "Mungkin menjadi ofis atau di rumah makan kita ada meeting room dan lain sebagainya itu sangat-sangat dimungkinkan," ujarnya optimis.

Dengan kombinasi antara hobi dan bisnis, Mohamad Rodwijaksana telah membuktikan bahwa ketekunan dan inovasi dapat mengubah passion menjadi peluang bisnis yang berkelanjutan. (Ghoni) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun