Oleh karena itu, dengan keterikatan kata maha, jelaslah bahwa cinta tidak dapat disandingkan dengan keadilan, karena maha berarti mutlak.Â
Jika cinta mutlak juga ada, tidak akan ada keadilan yang mutlak. Jika Tuhan berbelas kasih kepada ciptaan-Nya, maka semua orang yang beriman dan menyembah-Nya tentu saja akan mendapatkan kebahagiaan yang berlimpah, tetapi ini tidak adil dan tidak akan terjadi dalam kenyataan.Â
Kesimpulan saya, sifat Tuhan yang maha-baik dan maha-adil hanyalah sebagai subsifat, di sisi lain maha kasih dan maha kuasa bukanlah subsifat Tuhan. Dengan kesimpulan saya,jika Tuhan tidak mahakuasa paradoks yang maha kuasa menyelesaikan dengan sendirinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H