Masihkah kita menunggu sekolah-sekolah yang dilalap si jago merah akibat efek marah siswa korban bully? Masihkah kita menunggu kemarahan peserta didik akibat tidak terpenuhi kebutuhan kasih sayang dan diterima akibat dibully? Masihkah kita menunggu kemarahan demi kemarahan murid yang digadang-gadang sebagai penerus bangsa akibat tidak profesional nya guru dalam memahami anak?
Kasus di Temanggung seharusnya menjadi bahan refleksi bagi guru dimanapun berada, tugas guru memang tidak mudah maka perlu diemban oleh tenaga profesional yang memahami dunia anak dengan baik, responsif namun tidak reaktif, serta solutif dalam menangani kasus-kasus anak yang terjadi dalam dunia pendidikan.
Semoga kita mampu mengambil bagian dalam usaha memangkas bullying di lingkungan sekolah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H