Mohon tunggu...
Ghina Kamila
Ghina Kamila Mohon Tunggu... Mahasiswa - an ambivert

Communication Student (Public Relations) Ahmad Dahlan University Batch 2019

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kolaborasi Dua Perguruan Tinggi Muhammadiyah dalam Acara Seminar Virtual

23 Maret 2021   14:34 Diperbarui: 23 Maret 2021   15:17 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pekan lalu, Rabu (18/03/21 )Seminar dengan tema Communication challenges in Part Academic digelar dengan menghadrkan beberapa pembicara dari beberapa universitas di dunia diantaranya Prof. Xi Zhuang, Ph.D dari Nanjing Normal University, China, Prof. Dr. Phill. Hermin Indah Wahyuni dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Dr. Andy Fuller dari Utrecht University, Belanda, Dr. GM Naidoo University of Zauland, Afrika Selatan, Taufiqur Rahman, Ph.D dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Chi wang, Ph.D dari Matej Bel University in Banská Bystrica Slovakia dengan moderator Bapak Mufid Salim, M. B. A dari Universitas Ahmad Dahlan.

Acara ini merupakan kolaborasi antara dua Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) terkemuka di Yogyakarta yaitu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Universitas Ahmad Dahlan dan dukungan Asosiasi Pendidikan Ilmu Komunikasi Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisiyah (APIK PTMA), Asosiasi Perguruan Tinggi Ilmu Komunikasi (Aspikom) Korwil Jawa Tengah-Daerah Istimewa Yogyakarta.

Prof. Dr. Phill. Hermin Indah Wahyuni salah satu pemateri membawakan topik dengan judul Communication As The Energy For Adaptive Society. Ia mengatakan semua sistem di masyarakat didorong untuk terus bergerak dan mengusik adanya beradaptasi dengan situasi dan tantangan baru selama pandemic covid-19. Hal itu perlu terus didorong melalui proses komunikasi yang transformatif yang diharapkan dapat ditetapkan dalam masyarakat. Diakhir  materi ia menyampaikan untuk terus berkonsentrasi dalam membangun sistem diapresiasi yang kuat untuk menanggapi lingkungan informasi yang semakin terfragmentasi dan terdesentrasi.

Penulis: Ghina Kamila Yasmin 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun