Mohon tunggu...
Diah Simangunsong
Diah Simangunsong Mohon Tunggu... Pelaut - Memperpanjang langkah

Berjalanlah selagi masih punya kaki dan mata

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perempuan Sedang Memperjuangkan Kebebasan Memilih

9 Maret 2023   14:50 Diperbarui: 9 Maret 2023   15:02 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagian kaki perempuan setelah kena klalpot, tapi tetap ke sawah demi melihat cuan-cuannya (Dok. pribadi)

Perempuan harus bisa masak di dapur dengan menghasilkan makanan yang enak dan beragam. Tapi masak itu soal kebutuhan manusia untuk makan, laki-laki dan perempuan itu manusia. Jadi masaklah untuk kebutuhan masing-masing.

Bicara soal warisan, anak perempuan lebih sedikit dapat bagian dari yang pria karena apapun yang terjadi pada perempuan itu menjadi tanggungjawabnya laki-laki, singkatnya demikian. Atau minta orang tuamu menghibahkan hartanya sebelum beliau meninggal.

Sama yang dilakukan Atokku dengan anak-anaknya, sebelum dia meninggal, dia membagikan hartanya dengan rata antara anak perempuan dan anak laki-laki, agar tidak ada pertikaian dan kecemburuan setelahnya.

Atau pandangan lain, laki-laki lebih kuat tenaganya dari pada perempuan. Tapi bukan berarti perempuan itu lemah sehingga tidak bisa melakukan apapun tanpa adanya laki-laki. Aku bisa mengupas kulit kelapa tua yang keras karena kebutuhan.

Jika perempuan atau laki-laki tidak melakukan yang biasa terjadi di masyakat, sudah barang pasti kamu akan mendapatkan komentar orang lain. Lalu kemudian bagaimana? jika merasa benar maka pertahankan dan komunikasikan.

Masyarakat akan menjadi masyarakat. Budaya akan terus menjadi budaya. Jika ingin mengubah sangat sulit tapi tidak ada salahnya untuk memulai. Namun semua keputusan akan menemukan pro dan kontranya.

Oke, kita kembali ke perempuan yaaa...

Bukan berarti wanita yang childfree, independen secara financial, atau bisa membiayai kebutuhan keluarga adalah gambaran dari perempuan yang seharusnya. Sedangkan perempuan yang memasak di rumah, perempuan yang memiliki banyak anak, perempuan yang tidak bekerja atau aktifitas perempuan adalah perempuan yang terbelenggu.

Jika pandangannya demikian bagaimana jika ada perempuan yang memang ingin punya anak demi memperbanyak keturunan? bagaimana jika ada perempuan memilih untuk tidak berkerja setelah menikah?

Menurut saya, Perempuan bebas memperjuangkan kebebasan haknya, hak untuk berpendidikan, hak untuk bekerja dan hak untuk memilih terlepas dari apapun pilihannya. 

Memilih untuk punya anak atau tidak, memiliki untuk menjadi ibu rumah tangga atau tidak, memilih untuk berpendidikan atau tidak, dan pilihan-pilihan yang lainnya, sama halnya dengan pria. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun