Mohon tunggu...
Diah Simangunsong
Diah Simangunsong Mohon Tunggu... Pelaut - Memperpanjang langkah

Berjalanlah selagi masih punya kaki dan mata

Selanjutnya

Tutup

Diary

Makna Kardus ala Diah si Pengajar Muda

19 Februari 2023   20:42 Diperbarui: 19 Februari 2023   20:59 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada suatu hari. titiiiittt... kok pada suatu hari sih, dikira dongeng. Ulang-ulang, maaf ya pembaca yang budiman salah template pembukaan nih. Hai, hari ini aku mau cerita kejadian yang aku alami seminggu yang lalu, yuk simak ceritaku.

Sore yang tidak begitu cerah. Menjelang petang itu aku bersama adikku menghidupkan motor matic, bersiap2 pergi keIdi Rayeuk, pusat Kota Kabuapten Aceh Timur. Tujuan untuk berbelanja keperluan dapur. Sebelum keluar dari tempat aku tinggal sekarang, disudut gedung terlihat tumpukan kardus bekas snack dan minuman bermacam macam terlihat berbagai brand yang terpampang disetiap kardus. 

Ku pikir itu tidak lagi digunakan menjadi sampah yang dalam waktu tertentu akan habis dilalap api bersama tumpukan sampah lainnya dan kini kondisinya yang berserakan. Tumpukan kardus itu sudah ku lewati bersama roda motor yang terus berputar menjauh tapi bayangannya masih bersarang di pikiranku teringat desa penempatanku, di Desa Walandawe Kab. Konawe, Sulawesi Tenggara tempat aku mengabdikan diri selama satu tahun.

Ku ingat-ingat saat aku di desa, kardus ini kurasa sangat berharga, karena bersama teman bertumbuhku, guru andalan di SDN Wiwirano Atas Bu kadek dan Bu Orpa kami mengolah kardus yang biasanya di jadikan tempat sampah dan kemudian dibuang begitu saja, kami ubah menjadi sebuah media belajar kreatif. 

Minimnya media belajar di sekolah membuat guru-guru harus berfikir kreatif menggunakan barang-barang yang tersedia untuk menghasilkan karya demi mendukung pembelajaran dikelas. Banyak hal yang kita ciptakan dari kardus-kardus yang tidak lagi digunakan tersebut seperti Magic Circle untuk belajar soal sinonim dan antonym, Piramida untuk belajar tentang perilaku khusus pada hewan dan tumbuhan, jam dinding belajar tentang jam dan banyak lagi yang membuat kelas kami menjadi hidup jika menggunakan media kreatif seperti ini. Penyampaian materi mengunakan media kreatif membuat siswa-siswa sangat antusias belajar dan memahami materi di sekolah.

Belajar dengan media kreatif menjadi momen yang ditunggu-tunggu 20 siswa di kelas induk SDN Wiwirano Atas, karena metode ini membuat anak-anak menjadi aktif bergerak, tidak bosan duduk di atas bangku dengan pulpen menari-nari di lembaran buku tulis di atas meja. Materi sulit yang disampaikan guru akan lebih mudah untuk dipahami siswa-siswa  dan diingat, walaupun terkadang permainannya yang lebih diingat, lari-larinya, ketawanya dan yang sangat diingat ketika kelompoknya memenangkan permainan tersebut. 

Kardus-kardus yang kita pakai untuk membuat media kreatif, biasanya ambil di penjual (warung) di desa yakni rumah Mamanya Intan dan rumah Mamanya Adrian. Aku datang ke rumah penjual untuk minta kardus-kardus bekas minuman botol, snack, minyak goreng, mie instan yang lain sebagainya. Mama Intan dan Mama Adrian sangat senang menyambut permintaan ini, Karena biasanya kardus hanya dijadikan tempat sampah dibakar dan lenyap tinggal demunya, namun jika digunakan untuk media belajar akan sangat senang, akan lebih berguna terlebih lagi kardus-kardus ini juga akan mendukung pembelajaran anak-anak mereka disekolah.

Dengan motor yang terus melaju di jalanan aspal aku terus mengingat-ngingat seandainya Desa Walandawe itu dekat mungkin akan kuantar kardus ini untuk digambar, diwarnai, ditempel dengan mengunakan fasilitas yang disediakan Pak Jusrin, Kepala Sekolah kami sehingga dapat merubah kardus coklat menjadi lebih berwarna, indah dan pasti akan lebih banyak lagi media belajar mereka yang bisa dimaikan di gedung sekolah yang baru.

Ternyata barang kita sia-siakan sini mungkin ditempat lain ini adalah barang yang sangat berharga dan terkadang yang kita anggap sampah, sebenarnya sangat berguna dan bermanfaat hanya butuh sedikit sentuhan kreatifitas untuk menciptakan sesuatu yang bernilai. Pelajaran ini membuat aku sedikit tersenyum saat turun dari motor sebelum memasuki pasar. Terima kasih Walandawe telah mengajarkan ku tentang arti sebuah kardus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun