Ayat " " (kamu menyuruh kepada yang ma'ruf) dari Surah Ali Imran (3:110) adalah bagian dari ayat yang menggambarkan keistimewaan umat Islam di mata Allah SWT. Ayat ini menjadi pokok pernyataan yang mengungkapkan bahwa umat Islam diberikan gelar sebagai umat terbaik, bukan sekadar sebagai penghargaan kosong, melainkan atas dasar perintah Allah untuk menyuruh kepada yang baik dan mencegah dari yang buruk.
Pernyataan ini tidak hanya menegaskan tanggung jawab umat Islam terhadap masyarakat luas dalam mempromosikan nilai-nilai kebaikan (ma'ruf) dan menghindari kemungkaran (munkar), tetapi juga mencerminkan karakteristik internal mereka sebagai individu dan komunitas. Dalam konteks ini, tugas menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar bukanlah sekadar aktivitas luar, tetapi juga refleksi dari kesadaran spiritual dan moral yang dalam.
Keunggulan umat Islam seperti yang dinyatakan dalam ayat ini tidak bersifat statis. Hal ini tergantung pada bagaimana mereka mempertahankan prinsip-prinsip ini dalam kehidupan sehari-hari mereka. Jika umat Islam mengabaikan atau mengabaikan tanggung jawab mereka untuk berbicara atas kebenaran dan menentang ketidakadilan, mereka tidak lagi memenuhi syarat untuk menjadi umat terbaik di hadapan Allah SWT.
Mujahid, seorang ahli tafsir terkemuka, menjelaskan bahwa gelar "umat terbaik" yang diberikan kepada umat Islam memiliki syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi. Ini menegaskan bahwa keistimewaan ini bukanlah hak istimewa yang otomatis, tetapi merupakan hasil dari komitmen yang teguh untuk hidup sesuai dengan prinsip-prinsip kebenaran dan keadilan yang Allah tetapkan.
Lebih jauh lagi, ayat ini menjelaskan bahwa kewajiban untuk menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar tidak bisa dipisahkan dari fondasi iman yang kokoh kepada Allah SWT. Ini termasuk iman kepada Kitab-Nya (Al-Qur'an), Rasul-Nya (Muhammad SAW), dan segala perintah serta larangan yang telah Dia tetapkan dalam syariat-Nya. Dengan kata lain, keimanan yang sempurna kepada Allah hanya dapat dicapai melalui pengakuan dan pengamalan penuh terhadap ajaran-Nya.
Secara keseluruhan, ayat ini mengajarkan bahwa keunggulan umat Islam tidak hanya tergantung pada pengakuan mereka sebagai umat terbaik, tetapi lebih pada bagaimana mereka menjalankan perintah Allah untuk mempromosikan kebaikan dan menghindari kejahatan dalam semua aspek kehidupan mereka. Dengan memahami dan mengamalkan prinsip-prinsip ini dengan benar, umat Islam dapat mempertahankan posisi mereka sebagai umat yang diberkati di mata Allah SWT dan sebagai teladan bagi umat manusia lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H