Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai apoteker dan bersumpah sebagai apoteker (PP 51, 2009 ; Permenkes RI, 2014). Apotek sangat erat dengan apoteker karena apotek adalah tempat di mana pekerjaan farmasi dilakukan selain menyediakan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. Sesuai dengan peraturan pemerintah, apotek harus dimiliki dan dikelola oleh seorang apoteker.
Apoteker tidak hanya bekerja di apotek karena masalah obat; mereka juga perlu meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku mereka sehingga mereka dapat menjalankan profesi secara profesional dan berinteraksi langsung dengan Masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan, termasuk memberikan informasi obat dan konseling kepada masyarakat yang membutuhkan. Selain itu, apoteker harus memahami dan menyadari kemungkinan terjadinya kesalahan pengobatan (medication error), mengidentifikasi, mencegah, dan menyelesaikan masalah farmakoekonomi dan farmasi sosial. Peran apoteker di apotek sangat penting sehubungan dengan standar pelayanan kefarmasian di apotek (Permenkes RI, 2014).
Dalam bidang perawatan farmasi, peran apoteker dimulai dengan menilai kebutuhan penderita. Selanjutnya, menemukan masalah yang terkait dengan penggunaan obat, mengatasi masalah yang terkait dengan penggunaan obat (DRP), dan mencegah tiga jenis DRP yang mungkin terjadi. Selain itu, memberikan informasi dan pendidikan kepada pasien tentang cara mempercepat proses penyembuhan mereka, mencegah penyakit mereka menjadi lebih parah, atau mencegah penyakit mereka berulang. Tujuan akhir dari perawatan farmasi adalah meningkatkan kualitas hidup pasien melalui pencapaian hasil terapi yang diinginkan secara optimal. Hasil terapi dapat berupa sembuh dari penyakit, menghilangkan gejala penyakit, memperlambat perkembangan penyakit, dan mencegah penyakit muncul lagi. Menurut Surahman dan Husein (2011), pentingnya menjalankan perawatan farmasi dengan praktik farmasi yang baik.
Salah satu tantangan seorang apoteker adalah waktu. Banyak apotek, terutama di daerah yang padat, sering menghadapi antrian panjang pasien yang ingin segera mendapatkan obat mereka. Akibatnya, apoteker sering kali harus bekerja dengan cepat, yang berisiko menurunkan kualitas pelayanan yang mereka berikan. Namun, kecepatan tidak boleh mengorbankan ketelitian pasien atau kualitas informasi yang diberikan.
Selain masalah teknis, apoteker juga menghadapi tantangan edukasi masyarakat tentang pentingnya pelayanan apotek. Di banyak tempat, orang hanya melihat apotek sebagai tempat untuk membeli obat, tidak menyadari betapa pentingnya berkonsultasi dengan apoteker untuk memastikan kesehatan pasien. Oleh karena itu, perlu terus meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya berkonsultasi dengan apoteker.
Keterampilan komunikasi yang baik sangat dibutuhkan oleh apoteker untuk menjembatani antara pengetahuan medis dan pemahaman pasien yang terbatas. Ini karena apoteker perlu membangun hubungan yang baik dengan pasien untuk dapat memberikan informasi yang lebih detail dan membantu pasien merasa lebih nyaman untuk bertanya atau berkonsultasi dengan dokter.
Harapannya pelayanan apotek lebih berkembang seiring dengan perubahan pola perawatan kesehatan yang lebih berfokus pada pencegahan, manajemen penyakit kronis, dan pelayanan kesehatan yang lebih terintegrasi. Selain itu, penggunaan teknologi semakin tidak terhindarkan, seperti manajemen obat, sistem informasi resep, dan telemedicine yang memungkinkan apoteker memberikan konsultasi jarak jauh.
Apotek adalah bagian penting dari sistem kesehatan kita. Apoteker tidak hanya bertindak sebagai penjual obat tetapi juga sebagai dokter yang dapat mengajarkan pasien, menghentikan penyalahgunaan obat, dan memastikan mereka mendapatkan pengobatan yang aman dan efektif. Apoteker memiliki kesempatan besar untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, meskipun mereka menghadapi banyak masalah. Di masa depan, pelayanan apotek dapat menjadi lebih baik lagi, memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat secara keseluruhan dengan tetap profesional, meningkatkan keterampilan komunikasi, dan memanfaatkan teknologi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI