Mohon tunggu...
ghitha humaira
ghitha humaira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pola Hidup Sehat Dalam Pencegahan Penyakit Mpox

30 September 2024   07:26 Diperbarui: 30 September 2024   07:31 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

GHITHA HUMAIRA SADEWA/191241131

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS AIRLANGGA

  Pada tahun 1970, penyakit Mpox pertama kali ditemukan di Republik Demokratik Kongo (Zaire/DRC). Gejala pada penyakit Mpox memiliki kemiripan dengan kasus smallpox (pernah diredaksi tahun 1980). Mpox merupakan singkatan dari Monkeypox (cacar monyet), yaitu sebuah spesies penyakit dari genus Orthopoxvirus yang disebabkan oleh virus Monkeypox. Monkeypox sendiri penyakit akibat virus yang ditularkan melalui binatang.   

  Pada 19 Agustus 2022 telah dikonfirmasi bahwa salah satu pria WNI berusia 27 tahun positif penyakit Mpox di Jakarta, Indonesia. Hingga saat ini terdapat 39,718 kasus cacar monyet yang telah dikonfirmasi dari seluruh dunia dan 12 meninggal. Dinas Kesehatan DKI Jakarta dan jajaran Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes melakukan surveilans terhadap masyarakat yang telah berkontak erat dengan pasien akan segera ditindaklanjuti. 

  Fase prodromal atau gejala awal yang timbul pada pasien penyakit Monkeypox diawali dengan nyeri kepala, demam, nyeri punggung, nyeri otot, lemas, dan terjadi pembengkakan pada kelenjar getah bening. Setelah itu pasien akan muncul ruam-ruam pada wajah, mulut, alat kelamin, dan mata padatubuh pasien. Ruam tersebut akan terus berkembang mulai dari bitnik merah, lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi cairan nanah, kemudian akan mengeras atau keropeng lalu rontok dan sedikit menimbulkan bekas. Umumnya gejala Monkeypox terjadi selama 14-21 hari dan dapat sembuh seiring berjalannya waktu.

  Penanganan yang tepat menurut dr. Mohammad Syahril, Sp. P, MPH selaku Juru Bicara Kementrian Kesehatan menyampaikan, seseorang yang telah terinfeksi virus Mpox harus segera ditangani dan fokus dalam masa penyembuhan  untuk memulihkan tubuh yang telah terinfeksi dengan melakukan pemeriksaan PCR monkeypox dengan test swab pada ruam-ruam yang ada pada tubuh. Obat yang dapat diberikan yaitu berupa antivirus. Penanganan yang tepat untuk mengidentifikasi yaitu melakukan inkubasi selama 21 hari. Pasien dengan gejala Monkeypox harus segera berobat dan berkonsultasi ke fasilitas Kesehatan terdekat untuk memastikan apakah gejala yang dialami Mpox atau bukan. Dokter akan segera menangani dan memberikan perawatan yang dibutuhkan selama masa pemulihan.

  Masyarakat tidak perlu khawatir karena penyebaran penyakit Mpox tidak mudah bertransmisi seperti Covid-19 yang melalui droplet udara melainkan kontak erat. Pasien dengan diagnosis penyakit Mpox dianjurkan untuk mengonsumsi banyak protein hewani dan melakukan istirahat yang cukup. 

  Pasien yang telah terkonfirmasi penyakit Mpox disarankan memperbaiki pola hidupnya dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Menjaga Pola hidup sangat penting untuk menjaga metabolisme dan stamina tubuh. Konsep pola hidup yang sehat dapat diterapkan dari sekarang seperti konsumsi makanan yang bergizi, rutin olahraga, istirahat yang cukup, dan menghindari berpergian ke negara dengan kasus Monkeypox yang tinggi. Dengan melakukan Tindakan preventif dapat mencegah tingginya lonjakan kasus Monkeypox di Indonesia. 

KATA KUNCI: Masyarakat, Monkeypox, Penyakit.

DAFTAR PUSTAKA

Salim, N.A., Septadina, I.S. and Permata, M., 2022. Knowledge, attitude, and perception of anticipating 2022 global human monkeypox infection among internal medicine residents at palembang indonesia: An online survey. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan: Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, 9(3), pp.253-262.

Sari, M. and Hairunisa, N., 2022. A review of the monkeypox outbreak in Indonesia in 2022. Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal), 11(5), pp.268-274.

Saputra, H., Salma, N. and Anjari, S.R., 2022. Monkeypox transmission risks in Indonesia. Public Health of Indonesia, 8(3), pp.68-74.

Kemenkes .2024. Butuh Pengobatan Jika Terinfeksi Mpox. https://kemkes.go.id/id/rilis-kesehatan/butuh-pengobatan-jika-terinfeksi-mpox [online]. (diakses pada 25 September 2024)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun