Mohon tunggu...
Ghina Sofwan
Ghina Sofwan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hit or Miss

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengendalian Intern pada Produksi Susu Sapi Kemasan

19 April 2021   10:59 Diperbarui: 19 April 2021   11:00 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengendalian Intern pada Produksi Susu Sapi Kemasan

Seperti yang kita ketahui, susu sapi adalah minuman bergizi yang sangat digemari masyarakat. Selain bergizi susu juga memiliki rasa yang lezat. Susu tidak hanya popular di kalangan anak muda saja, melainkan anak-anak, bayi,orang dewasa, hingga orangtua pun sangat menggemari susu sapi. 

Dahulu banyak penjual susu sapi keliling. Namun seiring berkembangnya zaman kini susu sapi sudah dapat diproduksi dalam bentuk kemasan yang dapat bertahan cukup lama di dalam kulkas maupun di suhu ruang. Susu sapi kemasan banyak dijual di pasar dan supermarket terdekat.

Namun dibalik produksi susu sapi yang berkualitas ada banyak proses di dalamnya, salah satunya yakni pengendalian intern. Pengendalian intern adalah proses yang dilakukan atas amanat dari dewan direksi atau manajemen dalam suatu organisasi yang bertujuan untuk melindungi aset perusahaan, serta memastikan kepatuhan pada hukum dan peraturan yang berlaku. Sedangkan pengendalian internal menurut para ahli adalah prosedur dan proses yang digunakan perusahaan untuk melindungi aset perusahaan, mengelola informasi secara akurat, serta memastikan kepatuhan pada hukum dan peraturan yang berlaku.

Tujuan Pengendalian Intern

Mencapai tujuan perusahaan yang sebelumnya sudah ditetapkan.

Menghasilkan laporan keuangan perusahaan yang dapat dipercaya.

Memastikan kegiatan perusahaan sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.

Mencegah kerugian atau pemborosan pengolahan sumber daya perusahaan.

Menjaga keuangan perusahaan.

Mendorong efisiensi dalam kegiatan operasional perusahaan.

Memastikan dipatuhinya kebijakan atau peraturan yang sudah dibuat oleh manajemen perusahaan.

Komponen Pengendalian Intern

Committee of Sponsoring Organizations of the Treatway Commission (COSO) mengidentifikasi lima komponen pengendalian intern yang meliputi:

1. Lingkungan Pengendalian (Control Environment)

Lingkungan pengendalian merupakan dasar dari semua komponen pengendalian intern lainnya yang membuat organisasi menjadi disiplin dan terstruktur. Lingkungan pengendalian mencakup suasana organisasi dan sikap manajemen serta karyawan terhadap pentingnya pengendalian yang ada dalam organisasi. Manajemen yang secara berlebihan menekankan pentingnya pencapaian target operasi. Dan menyimpang dari kebijakan pengendaliannya, secara tidak langsung dapat mendorong karyawan untuk mengabaikan pengendalian. Struktur organisasi perusahaan, yang merupakan kerangka kerja untuk perencanaan dan pengendalian operasi, juga mempengaruhi lingkungan pengendalian.

2. Penilaian Risiko (Risk Assesment)

Penilaian risiko adalah identifikasi analisis dan pengelolaan risiko suatu organisasi. Suatu risiko yang telah diidentifikasi dapat dianalisis sehingga dapat diperkirakan tindakan yang dapat meminimalisirnya.

3. Prosedur Pengendalian (Control Activities)

Prosedur pengendalian adalah kebijakan atau prosedur yang dibuat untuk memastikan tercapainya tujuan perusahaan dan mencegah terjadinya kecurangan.

4. Pengawasan (Monitoring)

Pengawasan adalah proses untuk menilai kualitas kinerja pengendalian intern suatu organisasi. Pengawasan dilakukan untuk menemukan kekurangan serta meningkatkan efektivitas pengendalian intern.

5. Informasi dan Komunikasi (Information and Communication)

Informasi diperlukan dari pihak luar perusahaan. Manajemen dapat menggunakan informasi ini untuk menilai standar eksternal. Komunikasi melibatkan penyediaan suatu pemahaman yang jelas mengenai peran dan tanggung jawab individu berhubungan dengan pengendalian internal atas pelaporan keuangan.

Istilah-istilah Penting dalam Pengendalian Intern

Kondisi Terlaporkan (Reportable Condition)
Istilah lainnya adalah Defisiensi Signifikan, kedua istilah ini dipergunakan dalam mendefinisikan suatu kondisi yang defisiensi secara signifikan di dalam rancangan atau operasional atas pengendalian intern yang mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam melakukan pencatatan, proses, mengkompilasi dan melaporkan data keuangan yang konsisten dengan asersi manajemen di dalam laporan keuangan perusahaan. Defisiensi signifikan yang luas dapat mengakibatkan Kelemahan Material (Material Weakness).

Kelemahan Material (Material Weakness)
Didefinisikan sebagai kondisi yang terlaporkan dimana rancangan atau opersional dari salah satu atau lebih pengendalian intern-nya tidak mampu mengurangi atau menurunkan suatu resiko ringan atau salah penyajian yang disebabkan oleh kesalahan atau penggelapan yang jumlahnya relatif material kaitannya dengan laporan keuangan yang jika di audit akan dapat ditemukan, akan tetapi tidak terdeteksi dalam periode yang sama oleh pegawai dalam pelaksanaan pekerjaan secara normal.

Kompensasi Pengendalian (Compensating Control)
Ada beberapa perusahaan yang karena skala usahanya memang termasuk kecil, mengakibatkan perusahaan tidak memungkinkan untuk melaksanakan pengendalian intern yang sederhana sekalipun (misalnya : pemisihan tugas atau fungsi). Adalah penting bagi manajemen untuk melakukan kompensasi terhadap bagian yang pengendaliannnya lemah atau tidak dapat berjalan untuk suatu kurun waktu tertentu. Dalam hal internal manajemen telah melakukan kompensasi untuk menutupi kelemahan pengendalian tersebut, internal auditor seharusnya tidak melaporkan kelemahan tersebut sebagai material weakness, bahkan reportable condition sekalipun, hendaknya disesuaikan dengan sekala perusahaan.

Contoh Penerapan Pengendalian Intern pada Produksi Susu Sapi Kemasan

Mempekerjakan petugas keamanan yang menjaga pabrik dan kandang sapi

Memasang cctv di berbagai titik sebagai tanda bukti jika ada hal yang tidak diinginkan terjadi, seperti pencurian

Meletakkan meja kasir di dekat pintu masuk agar dapat terpantau dari luar

Memeriksa barang bawaan para pekerja agar susu yang diproduksi tidak tercampur bahan di luar komposisi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun