Mohon tunggu...
Rizqika Ghina Salsabila
Rizqika Ghina Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pentingnya Penerapan Komunikasi Terapeutik dalam Lingkungan Sekolah

30 Juli 2024   15:34 Diperbarui: 30 Juli 2024   15:44 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sering kali kita jumpai permasalahan yang dihadapi oleh siswa kelas 12 ketika akan memasuki perguruan tinggi. Mereka berbondong -- bondong datang ke ruang BK dan menemui guru BK atau konselor untuk meminta infromasi. Guru BK atau konselor biasanya memberikan informasi tentang seputar PTN yang akan dituju, merekomendasikan jurusan yang diminati, dan seberapa ketat persaingan masuknya.

Dalam menjadi konselor seorang guru BK harus mempunyai kecakapan dalam berkomunikasi. Maka dari itu komunikasi menjadi sangat penting bagi konselor dan konseli, salah satu cara berkomunikasi yang dapat diterapkan dalam sekolah yaitu cara komunikasi terapeutik. Apasih komunikasi terapeutik itu?

Komunkasi terapeutik adalah komunikasi yang menyembuhkan konseli/pasien dalam rangka memberikan kenyamanan bercerita, mengatasi gangguan psikologis, dan mengurasi rasa stress atau sebuah kecemasan. Ketika berkomunikasi biasanya sorang guru BK hanya sekedar memberi infromasi kepada siswa, tetapi tidak boleh memberikan saran atau langsung memberikan nasehat. Contohnya seperti : " kamu harus masuk di PTN ini.... dengan jurusan ini...".

Mengapa memberikan saran atau nasehat tidak diperbolehkan?

Sebenarnya boleh saja tetapi tidak dianjurkan, karena sebuah keputusan bukan berada ditangan seorang konselor melainkan siswa sendiri yang tau minat, bakat, dan tujuannya. Seorang konselor hanya sebagai perantara dalam sebuah penyampaian kecemasan atau overthinking yang berlebihan. 

1. Adapun tujuan penerapan komunikasi terapeutik yaitu : 

2. Penerimaan dan rasa hormat pada diri sendiri

3. Identitas diri yang jelas dan integritas diri yang tinggi 

4. Kemampuan membina hubungan interpersonal yang intim, saling tergantung dan mencintai

Mencapai tujuan interpersonal yang realistis 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun