Bandung, 19 Februari 2023 -- Menurut data yang dirilis oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada tahun 2022, Indonesia menghasilkan sekitar 70 juta ton sampah setiap tahunnya. Dari jumlah tersebut, hanya sekitar 16% saja yang berhasil didaur ulang. Sementara itu, sisanya masih berakhir di tempat pembuangan akhir yang akhirnya dapat mengancam lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Kesadaran akan pentingnya pemilahan sampah semakin meningkat di masyarakat. Namun, masih banyak yang kurang memahami bagaimana cara memilah sampah yang benar. Hal ini juga terjadi pada Desa Sukajaya tepatnya di RW 06. Permsalahan sampah masih menjadi salah satu fokus utama yang diperhatikan oleh masyarakat. Oleh karena itu, program untuk meningkatkan kesadaran pemilahan sampah kepada anak-anak menjadi penting untuk dilakukan.
Di RW 06 sendiri telah memiliki program pengolahan sampah bernama LISIDA (Limbah Sisa Dapur) yang mana setiap minggunya diolah dalam 4 hari, yaitu senin sampai kamis dengan sampah yang terkumpul per-minggu hingga 400 kg sampah. Menurut ketua RW 06, kesadaran masyarakat dalam memisahkan antara sampah kering dan basah masih minim sehingga memerlukan waktu yang lebih lama dalam mengolah sampah. Pemilahan juga perlu dilakukan dalam mengurangi sampah, agar sampah yang dapat di daur ulang bisa dimanfaatkan masyarakat menjadi barang yang bermanfaat. Dalam program meningkatkan kesadaran pemilahan sampah untuk anak-anak, edukasi tentang pemilahan sampah telah diberikan sejak kelas 3 SD, sehingga sebagian besar dari mereka sudah sedikit mengetahui mengenai jenis-jenis sampa. Hal ini dilakukan agar anak-anak sudah memiliki kesadaran sejak dini untuk menjaga lingkungan dan mengurangi dampak negatif dari sampah.
Dalam program ini, kami mengajak anak-anak RW 06 di Desa Sukajaya untuk mengenal lebih dalam mengenai jenis-jenis sampah dan belajar cara pemilahannya. Sebagian besar dari mereka telah mengetahui jenis dan cara pemilahan sampah, namun masih ada yang belum mengetahui tentang sampah B3. Melalui kegiatan belajar sambil bermain hal ini membangkitkan semangat anak-anak untuk langsung mempraktekannya.
Setelah edukasi pemilahan sampah dilakukan, mereka mengetahui tentang pemilahan sampah secara lengkap sehingga pada saat sampah sampai ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir), sampah bisa langsung dipilih mana yang harus dibakar, dijual, maupun didaur ulang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H