Mohon tunggu...
GHINA KHAIRUNNAJAH
GHINA KHAIRUNNAJAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWI UNIVERSITAS MERCU BUANA| PRODI S1 AKUNTANSI | NIM 43223010167

Mata Kuliah: Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB. Dosen Pengampu: Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG Universitas Mercu Buana Meruya Prodi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ranggawarsita Tiga Era, Kalasuba, katatidha, Kalabendhu Dan Fenomena Korupsi di Indonesia

30 Oktober 2024   00:04 Diperbarui: 30 Oktober 2024   00:04 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PPT Modul Dosen Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG

PPT Modul Dosen Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG
PPT Modul Dosen Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG

PPT Modul Dosen Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG
PPT Modul Dosen Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG

Pendahuluan

Raden Ngabehi Rangawarsita adalah seorang penyair besar  Kesultanan Surakarta yang hidup pada abad ke-19. Ia dianggap sebagai penyair Jawa terakhir  yang melestarikan tradisi sastra klasik, dan karya-karyanya mendalam dan penuh refleksi terhadap kehidupan, budaya, dan dinamika sosial politik pada masa itu. Ia diberi gelar ``Penyair Akhir'' karena karyanya dianggap sebagai penutup  tradisi sastra kerajaan yang  mengakar kuat di masyarakat Jawa.

 Rangawarsita hidup di tengah perubahan sosial yang besar, seiring dengan semakin dominannya pengaruh kolonial Belanda dan mulai tergantikannya berbagai nilai-nilai tradisional. Dalam keadaan seperti ini, ia banyak menciptakan karya-karya yang berpandangan filosofis dan mistis, berupaya memberikan bimbingan dan pencerahan kepada masyarakat.

 Melalui karya-karya seperti Serat Kalatidha dan Serat Sabdatama, Rangawarsita mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi zaman yang menurutnya penuh ketidakpastian dan dekadensi moral. Tulisan-tulisannya tidak hanya mencerminkan kondisi masyarakat Jawa, namun juga menjadi bentuk perlawanan halus terhadap kondisi yang berkembang. Tujuan artikel ini adalah untuk melihat lebih dekat kepribadian Rangawarshita, perjalanan hidupnya, dan warisan sastranya, yang terus berpengaruh hingga saat ini. Memahami pemikirannya memungkinkan kita memahami  kompleksitas zamannya sekaligus mengambil pelajaran untuk kehidupan saat ini.

Apa Yang Dimaksud Dengan Kalasuba, Katatidha, Kalabendhu?

1. Kalasuba

Kalasuba adalah sebuah istilah dalam sastra Jawa yang mengacu pada jenis puisi atau karya sastra yang tidak hanya indah dalam penggunaan bahasanya, tetapi juga sarat dengan makna mendalam. Istilah ini terdiri dari dua komponen, yaitu kala yang berarti waktu dan suba yang berarti baik atau positif. Dengan demikian, kalasuba dapat diartikan sebagai representasi dari suatu keadaan ideal, di mana waktu dipenuhi oleh tindakan yang baik dan bijaksana.

Karya-karya yang mengandung unsur kalasuba sering kali berfungsi sebagai kritik sosial terhadap kondisi masyarakat pada masa itu. Dalam sastra Jawa, elemen kalasuba dapat ditemukan dalam banyak karya yang mengangkat tema moralitas, etika, dan nilai-nilai tradisional. Puisi dan prosa dalam kategori ini biasanya mencerminkan pemikiran tentang keadilan, kebaikan, dan kejujuran. Karya-karya ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pembaca tentang tindakan mereka dan mendorong perubahan positif dalam perilaku sosial. Sebagai contoh, puisi-puisi yang mengandung unsur kalasuba dapat mencerminkan harapan masyarakat untuk masa depan yang lebih baik, di mana keadilan dan kebaikan dapat ditegakkan. Melalui penggunaan simbol-simbol yang kuat dan bahasa yang puitis, penulis menciptakan gambaran ideal mengenai masyarakat yang berlandaskan nilai-nilai luhur. Dalam konteks yang lebih luas, kalasuba tidak hanya sekadar karya sastra, tetapi juga merupakan sebuah gerakan moral yang mendorong masyarakat untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas hidup.

 2. Kalatidha

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun