Konsep "jalan tengah" Aristoteles sangat relevan dalam kehidupan sehari-hari. Menjadi sarjana sering kali menuntut komitmen waktu dan tenaga yang besar, tetapi penting untuk menemukan keseimbangan antara studi, pekerjaan, dan kehidupan pribadi. Aristoteles mengingatkan kita bahwa kebajikan terletak di antara dua ekstrem.Â
Misalnya, terlalu banyak bekerja dapat menyebabkan kelelahan dan stres, sedangkan terlalu sedikit bekerja dapat menyebabkan kemalasan dan ketidakpuasan. Oleh karena itu, menemukan keseimbangan antara kehidupan akademik dan personal adalah kunci untuk mencapai kebahagiaan.
    3.Menggunakan Rasionalitas dalam Pengambilan Keputusan
Aristoteles percaya bahwa kebahagiaan tercapai melalui penggunaan akal budi. Sebagai sarjana, penting untuk menggunakan kemampuan berpikir kritis dan analitis dalam pengambilan keputusan.Â
Ini bisa mencakup segala hal, mulai dari memilih karier yang sesuai dengan nilai-nilai dan minat pribadi hingga mempertimbangkan dampak dari keputusan etis dalam pekerjaan dan kehidupan.
 Penggunaan rasionalitas membantu seorang sarjana untuk mengambil keputusan yang seimbang dan bijaksana, yang pada akhirnya mengarah pada kehidupan yang lebih memuaskan.
   4.Berorientasi pada Tujuan yang Lebih Besar
Salah satu ajaran kunci Aristoteles adalah bahwa kebahagiaan terletak dalam pencapaian tujuan tertinggi atau telos. Bagi seorang sarjana, ini berarti bahwa gelar akademik bukanlah tujuan akhir, tetapi alat untuk mencapai tujuan yang lebih besar dalam kehidupan, seperti berkontribusi kepada masyarakat, meningkatkan kualitas hidup, atau menemukan kebenaran.Â
Dengan berorientasi pada tujuan yang lebih besar, seorang sarjana dapat menemukan makna dan kepuasan yang lebih dalam daripada sekadar mengejar kesuksesan materi.
   5.Keterlibatan dalam Komunitas
Aristoteles juga menekankan bahwa manusia adalah makhluk sosial, dan kebahagiaan hanya dapat dicapai dalam konteks kehidupan bersama dengan orang lain. Bagi seorang sarjana, ini berarti pentingnya berpartisipasi dalam komunitas akademik, profesional, dan sosial.Â