Harrun Ar-Rasyid yang mempunyai nama lengkap Abu Ja'far bin Al-Mahdi Muhammad bin Al-Manshur Abdillah bin Muhammad bin 'Ali bin Abdillah bin Abbas merupakan Khalifah ke 5 dari dinasti Abbasiyah. Lahir dari kandungan seorang Ibu yang Bernama Al-Khizran (seorang ummu walad) pada tahun 145 H di kota Rayy.Â
Ayahnya yang bernama Muhammad Al-Mahdi yang juga merupakan seorang khalifah dinasti Abbasiyah yang ke 3. Harun lahir dengan kecerdasannya, sehingga beliau sudah terlibat dalam pemerintahan ayahnya ketika berusia cukup muda. Dengan dipercaya sebagai pemimpin ekspedisi militer untuk menyerang Byzantium sebanyak dua kali.Â
Sebelum menjadi khalifah, beliau juga pernah mendapatkan jabatan sebagai gubernur selama dua kali, di As-Saifah pada tahun 163 H/779 M dan di Magribi pada tahun 780 M.Â
Pada tahun 166 H/782 M Khalifah Al-Mahdi mengukuhkannya menjadi putra mahkota untuk menjadi khalifah setelah saudaranya Al-Hadi. Pada tanggal 14 September 786 M Harun ar-Rasyid memproklamirkan diri sebagai khalifah untuk menggantikan saudaranya yang telah wafat.
Kemakmuran umat dinasti abbasiyah tercapai pada saat khalifah Harun ar-Rasyid menjabat. Â Berasal dari sikap Harun yang bijaksana maka segala hal akan beliau berikan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.Â
Harun ar-Rasyid melakukan berbagai hal seperti memajukan perekonomian pasar, dengan menetapkan sistem irigasi dalam perdagangan dan pertanian.Â
Dari kemajuan sektor-sektor ini menjadikan kota Baghdad ibu kota pemerintahan Bani Abbas, sebagai pusat perdagangan terbesar dan teramai di dunia. Sehingga pada abad ke 9 beliau termasuk sebagai raja besar yang paling terkenal di wilayah timur dan Charlemagne raja besar di wilayah Barat.
Harun melakukan kegiatan diplomatik yang didasari dengan adanya hubungan timbal balik yang menguntungkan masing-masing pihak. Beliau juga sebagai khalifah pertama yang menerima para duta besar di istananya. Hubungan tersebut telah berlaku di beberapa negara di wilayah barat dan timur.Â
Seperti halnya diplomasi yang diadakan Harun dengan Raja Charles yang bertujuan agar Khalifah Harun menjadi sekutunya dalam menghadapi Byzantium yang juga musuh bagi Harun ar-Rasyid dan begitupula Khalifah Harun yang berharap Raja Charles menjadi sekutunya dalam menghadapi Bani Umayyah di Spanyol yang merupakan musuh dari Raja Charles.Â
Upaya khalifah Harun untuk memajukan perekonomian juga dilakukan dengan menjalin kerjasama antara Dinasti Abbasiyah dan China, menggiatkan literatur-literatur asing yang berkaitan dengan pertanian. Hubungan kerjasama yang dijalin antara Bani Abbasiyah dan China kemudian menjadikan perdagangan Dinasti Abbasiyah terus berkembang.Â
Harun ar-Rasyid mengembangkan Dinasti Abbasiyah sampai pada puncak kejayaan dengan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan kesusasteraan, serta menjalin hubungan diplomatik dengan negara luar.