PENGERTIAN ASET
   Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), aset (aktiva) adalah kekayaan (harta), baik yang berupa uang maupun benda lain yang dapat dinilai dengan uang ataupun yang tidak berwujud secara nyata, seperti hak paten.
   Menurut FASB, aset adalah manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti atau diperoleh atau dikuasai / dikendalikan oleh suatu entitas akibat transaksi atau kejadian masa lalu. Aset biasanya disebut dengan aktiva, kekayaan atau harta, dan aset bukan hanya harta berwujud namun juga harta tidak berwujud.
Karakteristik aset, antara lain:
- Memiliki manfaat ekonomik yang pasti di masa depan
- Dikuasai atau dikendalikan oleh seseorang atau entitas
- Aset ada karena transaksi pada masa lalu
Karakteristik pendukung yang tidak membatalkan objek sebagai suatu aset, yaitu:
- Melibatkan kos / beban (acquired at a cost)
- Berwujud (tangible)
- Tertukarkan (exchangable)
- Terpisahkan ( severable)
- Berkekuatan hukum (legally enforceable)
Terdapat 3 sifat utama dari suatu aset atau aktiva, antara lain :
- Kepemilikan : Aset mewakili suatu kepemilikan yang pada akhirnya dapat diubah menjadi uang tunai da setara dengan kas.
- Sumber Daya : Aset merupakan sumber  daya yang dapat digunakan untuk menghasilkan manffat di masa yang akan datang.
- Nilai ekonomi : Aset memiliki nilai ekonomi yang dapat dijual ataupun ditukar.
   Dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK), menjelaskan tentang Aset Tetap (PSAK 16), Aset Tidak Lancar (PSAK 58), Property Investasi (PSAK 13), dan PSAK lainnya yang menjelaskan standar pelaporan untuk aset yang lain.
PENGUKURAN DAN PENILAIANÂ
   Pengukuran biasanya digunakan dalam akuntansi untuk menunjuk proses penentuan jumlah rupiah yang harus dicatat untuk objek pada saat pemerolehan.Â
   Sedangkan Penilaian, biasanya digunakan untuk menunjuk proses penentuan jumlah rupiah yang harus dilekatkan pada tiap elemen atau pos statemen keuangan pada saat penyajian.
Tujuan penelitian aset, antara lain:Â
- Untuk merepresentasi atribut pos-pos aset yang berpaut dengan tujuan laporan keuangan dengan menggunakan basis penilaian yang sesuai.
- Dapat memberikan informasi yang membantu kreditor atau investor dalam menilai jumlah, saat, dan ketidakpastian aliran kas bersih ke badan usaha.
- Menyediakan informasi berupa posisi keuangan, profitabilitas perusahaan serta likuiditas perusahaan.
Menurut FASB dasar penilaian aset, antara lain:
- Historical Cost
- Current (replacement) Cost
- Current Market Value
- Net Realizable Value (NRV)
- Present (or discounted) Value of Future Cash Flows
- Fair Value
PENGAKUAN
   Pada umumnya pengakuan aset dilakukan bersamaan dengan adanya transaksi, kejadian, atau keadaan yang mempengaruhi aset. Aset tidak diakui dalam neraca kalu pengeluaran telah terjadi dan manfaat ekonominya dipandang tidak mungkin mengalir ke dalam perusahaan setelah periode akuntansi berjalan.
   Menurut Sterling, Belkaoui menunjukkan kondisi perlu (necessary) dan kondisi cukup (sufficient) yang merupakan penguji yang cukup rinci untuk mengakui aset tersebut, yaitu:
- Deteksi Adanya Aset (Detection of Existence Test)
- Sumber Ekonomik dan Kewajiban (Economic Resources and Obligation Test)
- Berkaitan dengan Entitas (Entity Association Test)
- Mengandung Nilai (Non-zero Magnitude Test)
- Berkaitan dengan Waktu Pelaporan (Temporal Association Test)
- Verifikasi (Verification Test)
Selain transaksi pembelian secara tunai (kas), pengakuan aset dapat juga dilakukan dengan transaksi secara non tunai (kas), antara lain:
- Barter
- Saham
- Reorganisasi
- Hadiah / Hibah
- Pembelian Kredit
- Rugi dalam Perolehan
- Potongan Tunai atau Keringanan
PENYAJIAN
   Prinsip akuntansi yang di terima umum, terutama standar akuntansi, menetapkan penyajian dan pengungkapkan tiap pos-pos aset. Secara umum, prinsip akuntansi yang diterima umum memberi pedoman penyajian dalam laporan keuangan , antara lain:
- Aset di sajikan di sisi kiri atau debit dalam neraca atau balance sheet yang berformat akun atau di bagian atas dalam neraca berformat laporan.
- Aset diklasifikasikan menjadi aset lancar, aset tidak lancar, dan aset  tetap.
- Aset diurutkan penyajiaannya atas dasar likuiditas atau kelancarannya, yang paling lancar dicantumkan pada urutan pertama.
Jenis-jenis Aset (Aktiva) dan Pengklasifikasiannya
   Terdapat 3 jenis aset  (aktiva) berdasarkan klasifikasinya, antara lain ; berdasarkan konvertibilitas, berdasarkan keberadaan fisik, dan berdasarkan penggunaannya.
1. Berdasarkan Konvertibilitas (convertibility)
  Konvertibilitas adalah kemudahan suatu aset untuk dapat ditukar menjadi uang tunai. Berdasarkan konvertibilitas aset  dibagi menjadi dua jenis, antara lain :
- Aset Lancar
Aset lancar adalah aset yang dapat digunakan dalam jangka waktu dekat, biasanya masa manfaat kurang dari satu tahun. Aset lancar juga disebut dengan aset likuid.
Kriteria aset lancar, antara lain:
- Dapat direalisasi atau dimiliki baik untuk dgunakan maupun untuk dijual
- Dimiliki untuk dapat diperdagangkan, diperjual belikan atau dipindah tangankan
- Diharapkan akan dapat direalisasi dalam jangka waktu 12 bulan setelah akhir periode pelaporan
Akun-akun aset lancar yang terdapat aset dalam laporan keuangan, antara lain:
- Kas
- Piutang Usaha
- Investasi Jangka Pendek
- Persediaan
- Beban dibayar dimuka
- Perlengkapan
- Aset Tidak Lancar
Aset tidak lancar adalah aset yang dapat digunakan lebih dari satu tahun.
Yang termasuk aset tidak lancar, antara lain:
- Investasi Jangka Panjang
- Gedung
- Mesin
- Tanah
- Peralatan
- Paten
- Merek Dagang
2. Berdasarkan Keberadaan Fisik (Physical Existence)
Berdasarkan keberadaan fisik (physical existence), Â aset dapat dibagi menjadi 2 jenis, antara lan :
- Aser Berwujud (Tangible Assets)
Aset berwujud (Tangible Assets) adalah aset yang memiliki keberadaan fisik, misalnya dapat telihat wujudnya. Contoh aset berwujud, antara lain:
a. Peralatan
b. Gedung
c. TanahÂ
d. Mesin
e. Surat Berharga (saham, obligasi)
- Aset Tak Berwujud (Intangible Assets)
Aset tidak berwujud (Intangible Assets) adalah aset yang tidak dapat dilihat keberadaan fisiknya. Aset tidak lancar juga disebut dengan aset jangaka panjang, aset tetap, atau aset keras. Contoh aset tidak  berwujud, antara lain :
a. Merek Dagang
b. Hak Cipta
c. Hak Paten
Karakteristik aset tak berwujud (intangible assets), antara lain :
- Kurang memiliki eksistensi fisik, mendapatkan nilai dari hak dan keistimewaan yang diberikan kepada perusahaanyang menggunakannya.
- Bukan merupakan instrumen keuangan, menghasilkan nilainya dari klain untuk menerima kas di masa mendatang.
- Bersifat jangka panjang dan menadi subjek amortisasi, menyediakan jasa dalam kurun waktu yang lam.
3. Berdasarkan Penggunaannya (Usage)
Berdasarkan penggunaannya (usage), aset diklasifikasikan menjadi 2 jenis, yaitu :
- Aset Operasi (Operational Assets)
Aset operasi (operasional assets) adalah aset yang diperlukan dalam bisnis. Aset operasi digunakan untuk menghasilkan pendapatan. Contoh aset operasi, antara lain :
a. Kas
b. Persediaan
c. Hak Paten
d. Hak Cipta
e. Goodwill
- Aset Non-Operasi (Assets Non-Operational)
Aset non-operasi adalah aset yang tidak diperlukan untuk operasi bisnis sehari-hari, tetapi masih dapat menghasilkan pendapatan. Contoh aset non-operasi, antara lain :
a. Investas jangka pendek
b. Surat berharga (Saham, Obligasi)
c. Penghasilan bunga dari deposito tetap
Daftar Pusaka :
Belkoui dan Ahmed Riahi. 2016. Teori Akuntansi Edisi 6. Jakarta, Salemba Empat
Juan, Ng Eng and Wahyuni, Ersa Tri. 2012. Panduan Praktis Standar Akuntansi Keuangan, Edisi 2. Jakarta, Salemba Empat
https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-aset-jenis-jenis-aset-aktiva/
https://jojonomic.com/blog/aktiva-tak-berwujud/