Posting ini adalah bagian dari usaha komunitas untuk mendiskusikan isu-isu terkait kemampuan membaca melalui anak “berbagi cerita untuk membentuk masa depan” yang disponsori oleh “para blogger, guru, orang tua, illustrator, pengarang, dan para pemerhati kemampuan anak-anak dalam membaca” dan merepresentasikan tempat untuk berkolaborasi untuk berbagi ide-ide dan merayakan apapun tentang membaca yang ditawarkan kepada anak-anak kita.
Penulis begitu memperhatikan beberapa topik mengenai literacy karena penulis juga developer iPad apps storytelling untuk pendidikan anak, dan penulis memiliki anak yang sedang senang-senangnya membaca, bermain, dan menulis apa saja yang menjadi pikirannya. Pertama kali kami memiliki iPad yaitu di bulan September 2010. Penulis tidak terbayang sebelumnya bahwa iPad akan merubah dunia membaca anak, memilki daya tarik instan, sebagai salah satu alat baca untuk melewatkan waktu ?
Buku pertama yang penulis baca adalah buku “Toy Story” dari Disney, dan pertama saya kali saya baca, penulis merasa sedikit terkejut apakah buku-buku cerita bergambar anak di masa depan akan menjadi begitu interaktif melalui media digital ini?
Hari ini penulis semakin terkejut bahwa semakin banyak apps. di iPad menggambungkan unsur permainan games, dan buku untuk menghibur dan tentunya mengembangkan minat baca anak-anak. Dan dari hari ke hari penulis merasa bahwa digital book pada umumnya berubah menjadi sesuatu yang begitu menarik perhatian.
Hari ini penulis sudah mendapatkan developer favorit penulis, picture book seperi The Fantastic Flying Book of MorrisLessMore yang penuh dengan interaktif yang magis. Judul favorit apps. story telling yang kami minati bersama adalah dari penerbit Loudcrow.com memiliki narasi yang sangat menarik, lagu yang meninabookan, ditambah dengan interaktif dan animasi.
Beberapa alasan mengapa penulis merasa nyaman dengan transformasi ini karena keluarga penulis membaca cerita buku bergambar (picture book), dan iPad picture book tidak dirasakan seperti jenis lain pada media digital, khususnya ketika penulis berbagi cerita dengan anak penulis. Putri penulis tidak meminta dibacakan ebooks kecuali sebagai cara untuk meninabobokan dirinya di waktu tidur malam, sama dengan buku cerita cetak. Namun demikian, sesuatu yang terpenting ditawarkan oleh buku digital yang juga diberikan oleh buku cetak adalah waktu untuk berdialog orang tua dan anak. Lama sudah penulis membacakan buku digital kepada anak penulis, namun penulis tidak menyadari begitu pentingnya konsep (page turning / flipping) membuka halaman, yang sebenarnya merupakan sebuah kualitas yang penting yang membuat sesuatu menjadi sebuah buku baik sebagai buku cetak maupun dalam bentuk digital.
Semua buku digital mempunyai pengaturan page turning / pembalikan halaman, walaupun kelihatannya sederhana, pembalikan halaman (page turning) memberikan kesempatan untuk melibatkan pengguna apps. Hal tersebut memberikan kesempatan untuk melakukan refleksi, penulis seringkali menanyakan anak penulis pertanyaan-pertanyaan sambil membaca, tentang karakter yang ada di cerita, plot cerita atau topik dan jawaban dari anak saya menunjukkan pemahamannya mengenai apa yang dia dengar dan dibaca.
Jika buku memiliki fitur berdendang / berirama, maka semua fiturnya berhenti ketika halaman secara manual dibalik, memberikan kesempatan untuk secara berulang terlibat dengan apps. Pada suatu kondisi mendorong anak untuk aktif dan tidak hanya pasif menjadi sebuah tontonan semata.
Beberapa kelebihan ebooks, adalah akses yang mudah ke perpustakaan buku ketika kita sedang dalam liburan, sambil membawa buku, atau ketika sedang mengantre ke dokter, atau ketika anak kita sedang rewel.
Banyak buku di iPad diberi narasi menggunakan text highlight pada setiap kata-kata ketika diucapkan, memberikan anak-anak kesepatan untuk memahami kaitan antara tulisan kata dengan pengucapannya di mana buku cetak tidak pernah bisa berikan.
Buku-buku di tablet dapat meningkatkan kemampuan baca pada anak-anak karena hal-hal sebagai berikut:
- Mereka memberikan alternatif yang jarang dibandingkan media digital lainnya, sebuah gadget yang memberikan kesempatan kepada buku-buku untuk memperjuangkan keberadaannya dapat diterima kepada anak-anak kita yang sudah mengenal media digital
- Mereka adalah cara satu-satunya media digital buat anak-anak, kategori yang bertumbuh di dalam kehidupan sehari-hari anak-anak kita, dan memberikan kesempatan kita berbagi selagi membaca bersama
- Hampir semua apps. Buku memiliki fitur ‘Read Myself’ atau bahkan ketika fitur tersebut tidak ada, kita bisa mematikan suara (mode : silent) dan masih bisa memiliki beberapa efek magis dari iPad karena relolusi baca yang tinggi, cahaya background yang bagus karena ketika membaca buku sebelum tidur biasanya menggunakan cahaya lampu ruang yang tidak terang, dan sangat menyenangkan hanya dari warna dan cahaya dari Apps.
- Orang tua yang lelah dengan mudah mendapatkan buku yang membacakan buku buat dirinya dan anaknya. Tidak hanya satu atau 2 buku ketika waktu tidur, orang tua bahkan bisa share 3 atau 4 buku, bagi sang anak jumlah ini tidak sedikit mengingat si anak masih memiliki sedikit pengalaman membaca di usiamya.
- Bagi keluarga yang tidak memberikan bacaan kepada anak-anaknya (1 dari 5 keluarga) bagaimana kalau di Indonesia ??? Apps ebooks memberikan salah satu jalan yang paling realistis untuk meningkatkan atensi / eksposur kepada buku anak-anak bergambar yang belum bersekolah. Penggunaan yang mudah ditambah kecanggihannya, membuat transisi terhadap membaca lebih mudah bagi keluarga yang belum mendapatkan atau mendengar sosialisasi untuk meningkatkan kemampuan baca anak.
- Bagi keluarga yang belum cukup memberikan bacaan kepada anak-anaknya dengan statistik lebih dari 1 dalam 5 keluarga, apps. Digital book pada khususnya dengan mudah didapat oleh banyak keluarga dibandingkan sebelumnya, yang dapat diakses melalui produk gadget canggih yang disandingkan dengan misi awalnya yaitu untuk mencapai tujuan utama dalam miningkatkan minat membaca.
Dan buku-buku ini akan sangat mudah diakses oleh para keluarga dengan berbagai macam pendapatan ketika harga gadget tablet turun. Mereka dapat memberikan hiburan yang tidak mahal di dalam pikiran banyak orangtua dan menggantikan media-media lain yang saat ini dikonsumsi oleh anak-anak. Jumlah judul yang bagus di bawah US$ 2 di dalam database yang tersedia menunjukkan bahwa apps. Ebook memiliki harga yang sangat kompetitif dibandingkan dengan buku bekas, terutama buat keluarga yang memiliki income yang rendah. Dan halangan untuk diakses oelh keluarga menjadi sangat rendah, apps. Dapat didownload dan dibagi di dalam rumah tanpa harus bepergian ke toko buku, perpustakaan, atau menunggu kiriman dari penjual retail online.
Dan mengapa pengaruh dari apps. buku digital di dalam memberikan kemampuan membaca sangat penting ? Hanya 3% dari anak-anak dalam data scholastic study yang membaca menggunakan iPad di tahun 2010 sebagai contoh. Namun demikian, berbicara kepada banyak orang tua yang memiliki iPad, transisi dari cetak ke digital begitu alami dibandingkan membaca ebooks di notebook / laptop, dan penulis percaya ini akan menjadi arus tren yang sangat dekat di masa yang akan datang. Keluarga saya mengalami transisi yang tidak berarti merubah kebiasaan baca dari buku cetak ke iPad setiap hari. Ukuran gadget, layar sentunya, lama baterai dan tentunya pilihan serta kemudahan dalam mendownload apps. Book membuat buku bergambar digital menjadi sebuah pengganti yang alami bagi buku cetak pertama kali bagi banyak keluarga seperti kami.
Dan tren ini tidak hanya bagi orang-orang yang memiliki iPad. Hari ini, sebuah tablet computer sepertinya tidak mungkin dimiliki oleh keluarga dengan pendapatan rendah, namun coba perhatikan beberapa keluarga miskin apa yang bisa dilakukan tanpa TV, DVD player, dan media-media umum lainnya. Tablet computer yang tidak mahal tidak terlalu tertinggal jauh dibandingkan kepemilikan TV bagi keluarga dengan berbagai latar belakang pendapatan. Saya juga senang sekali terhadap tren judul-judul yang muncul di gadget Android, dan berbagai platform yang luas. Saya perkiran dalam 2 hingga 5 tahun paling lama semua tablet komuter dengan layar sentuh akan menjadi kebutuhan normal bagi buku bergambar, penuh dengan cerita-cerita yang timeless dan modern, akan dibagi oleh anak-anak di seluruh dunia. Dan saya sangat yakin dengan tren ini, bagaimana dengan Anda ?
Disadur dari digital story time
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H