Mohon tunggu...
R. Dzikri Al Ghifari
R. Dzikri Al Ghifari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN "Veteran" Yogyakarta

Tertarik kepada kepenulisan yang terkait dengan isu hubungan internasional

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kedekatan Hubungan Presiden Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr dengan China

30 April 2023   20:01 Diperbarui: 30 April 2023   20:07 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Setelah memastikan kemenangan dalam Pemilu Filipina, Ferdinand Marcos Jr atau Bongbong menjadi Presiden baru Filipina yang menggantikan Rodrigo Duterte. Bongbong yang merupakan putra dari mantan diktator Filipina, Ferdinand Marcos Sr bersama wakilnya Sara Duterte berhasil unggul dari lawannya yakni Leni Robredo.

Walaupun dalam pemilu tersebut ada beberapa kontroversi, akan tetapi Bongbong tetap memegang pemerintahan. Hal ini juga merupakan fenomena yang cukup mengejutkan dengan fakta bahwa Bongbong bersama keluarganya pernah kabur ke Amerika Serikat setelah ayahnya digulingkan dari pemerintahan pasca terbongkarnya korupsi yang dilakukan pemerintahan ayahnya. Dan sekembalinya Bongbong dari pelariannya, dia langsung terjun kembali ke politik dan memiliki karir yang lancar.

 

Presiden Bongbong merupakan seorang politisi Filipina yang telah lama berkecimpung di pemerintahan, ayahnya yang berkuasa selama kurang lebih 20 tahun telah menjadi jalan Bongbong untuk meniti karir politiknya.

Dalam perjalanannya, Bongbong dikenal dekat dengan Chinas, sejak menjadi senator Fili Hubungan Bongbong dengan China telah terlihat sejak dia menjadi Senator pada tahun 2010, Bongbong terlihat ingin mengusahakan hubungan bilateral antar kedua negara. Hubungang Filipina dengna China sebenaranya sudah lama terjalin, akan tetapi banyak mengalami naik turun seiring bergantinya pemerintahan di Filipina. Menangnya Bongbong dan dikuasai pemerintahan Filipina oleh dia semakin membuka peluang akan kedekatan Filipina dengan China.

Usaha Bongbong Marcos untuk merekatkan hubungan bilateral dengan tiongkok sangat terlihat ketika dia mengunjungi Tiongkok pada tahun 2015. Bongbong juga menghadiri konferensi Boao pada tahun 2018 yang dimana dia bertemu dengan para pejabat tinggi China dan membahas tentang kemungkinan kerjasama ekonomi antar negara.

Selama kampanye juga Bongbong menekankan akan pentingnya menjalin hubungan baik dengan Tiongkok, dalam janjinya dia berkata bahwa akan meningkatkan hubungan politik dan ekonomi dengan Tiongkok. Harapan ini juga dibalas China dengan menunjukkan minat yang sama, China mulai banyak mempromosikan peluang investasi mereka di Filipina serta menawarkan bantuan keuangan terhadap FIlipina

Namun hubungan yang ingin dibangun ini juga tidak luput dari masalah, salah satunya konflik Laut China Selatan. Dimana China mengklaim wilayah yang luas berdasarkan akar sejarah China, yang menyebabkan sengketa dengan negara-negara yang juga memiliki klaim atas wilayah tersebut, salah satunya Filipina.

Akan tetapi tekad Presiden Bongbong sangat kuat untuk memperbaiki hubungan Filipina dengan China, Bongbong dalam kunjungan pertamanya sebagai presiden ke China mengatakan bahwa dia berhadap untuk memperkuat hubungan dengan Beijing. Pemerintah Filipina dan China akan mengusahakan untuk menandatangani kesepakatan komunikasi agar menghindari kesalahpahaman yang menyangkut sengketa Laut CHina Selatan

Dari sini terlihat bahwa Bongbong di satu sisi ingin merekatkan hubungan dengan China akan tetapi tidak sepenuhnya membiarkan China mengabil hak wilayah mereka yang ada di Laut China Selatan. Maka Bongbong mengambil pendekatan diplomatik untuk menyelesaikan permasalahan ini tanpa membuka peluang eskalasi konflik. Bongbong juga menghindari solusi arbitrase, dan lebih memilih untuk menyelesaikan permasalahan ini antar kedua negara tanpa membawanya ke publik internasional.

Keinginan Bongbong untuk memperbaiki serta merekatkan hubugna dengan China tidak terlepas dari meroketnya ekonomi China, yang dilihat Bongbong sebagai peluang yang sejalan dengan kepentingan nasional Filipina. 

Lokasi Filipina yang juga berada di Asia Tenggara yang mayoritasnya telah bekerjasama dengan China juga membuat Bongbong menyadari akan pentingnya menjaga hubungan baik dengan China. Walaupun banyak halangna yang akan dihadapi, tapi Bongbong optimis untuk tetap menjalin kerjasama bilateral dengan China

Kedekatan Bongbong dengan China di lain sisi membuat Amerika Serikat Khawatir. Filipina yang merupakan sekutu penting Amerika di kawasan Asia tenggara memegang posisi penting terhadap kepentingan Amerika Serikat disana. Dengan niat Bongbong yang mendekat ke China membuat Amerika khawatir akan keberpihakan Filipina ke China yang akan merusak hubungan AS-Filipina. Kedekatan tersebut  dikhawatirkan akan mempengaruhi arah kebijakan FIlipina terutama terkait dengan konflik di Laut CHina selatan. Akan tetapi Amerika Serikat dan Filipina tetap menjalin hubungan kerjasama terutama dalam bidang keamanan dan pertahanan, serta di bidang ekonomi juga jedua negara telah banyak melakukan perdagangan, dan tidak ada niatan kedua negara untuk merubah hubungan tersebut

Hubungan antara Filipina dan China sudah banyak mengalami perubahan selama beberapa dekade terakhir, akan tetapi sejak masa pemerintahan Duterte, sudah terlihat adanya usaha untuk memulihkan hubungan kedua negara tersebut. Meningkatnya kerjasama ekonomi serta masuknya banyak investasi juga bisa dilihat sebagai salah satu pemulihan hubungan kedua negara. China merupakan salah satu investor terbesar di Filipina, yang pada 2019 tercatat nilai perdagangan kedua negara telah mencapai hampir US$47 miliar.

Kerjasama juga terlihat di bidang pembangunan infrastruktur, pertanian, serta pariwisata. Pembangunan fasilitas seperti jalan tol merupakan salah satu proyek yang menjadi ajang kerjasama kedua negara. Di bidang pariwisata juga china memberikan komitmen mereka untuk memajukan sektor pariwisata Filipina dengan mempromosikannya.

Dalam beberapa tahun terakhir, hubungan Filipina-Tiongkok telah mengalami perubahan signifikan dan menunjukkan tanda-tanda pemulihan setelah periode ketegangan dan konflik. Terlepas dari tantangan yang masih dihadapi, kedua negara memiliki minat yang sama dalam memperkuat hubungan bilateral dan meningkatkan kerja

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun