Mohon tunggu...
Muhammad GhifariRafsanjani
Muhammad GhifariRafsanjani Mohon Tunggu... Peternak - ghifarirafsanjani

semangat dalam menyelesaikan masalah

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pandemi Covid-19

12 Juli 2021   16:00 Diperbarui: 12 Juli 2021   16:19 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     Pandemi Covid-19 adalah peristiwa menyebarnya penyakit virus corona yang berasal dari pasar hewan di Wuhan China pada awal desember 2019, kemudian menyebar ke berbagai negara termasuk Indonesia hingga pada saat ini banyak korban jiwa yang terpapar Covid-19.

     Pandemi Covid-19 ini sudah berjalan hampir dua tahun lamanya. Seiring berjalannya waktu virus corona ini menimbulkan beragam varian baru. Sehingga jumlah kasus infeksi virus corona di Indonesia kian meningkat. Bertambahnya jumlah kasus ini membuat angka infeksi Covid-19 di Indonesia menembus angka 2 juta bahkan bisa lebih jika masyarakat tidak mematuhi protokol kesehatan yang telah dibuat oleh pemerintah.

      Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan adanya pemberian nama-nama baru varian corona yang telah terdeteksi di beberapa negara yang telah di teliti. WHO memutuskan memberikan nama nama baru lagi varian virus corona yang tidak terkait dengan suatu negara, melaikan dengan menggunakan bahasa Yunani dan bahasa yang digunakan dipermudah agar bisa di ingat.

   Berikut ini penamaan baru untuk varian baru virus corona:

1. Varian virus corona B.1.1.7 disebut Alpha

      B.1.1.7 merupakan varian virus corona yang pertama kali muncul di Inggris pada pertengahan Desember 2020. Adapun beberapa gejala dari varian baru virus corona Alpha, yaitu : Demam, batuk, sulit bernapas, menurunnya fungsi indera pengecap dan penciuman dan keluhan pada saluran pencernaan.

2. Varian virus corona B.1.351 disebut Beta

      Virus corona varian B.1.351 pertama kali ditemukan di Teluk Nelson Mandela, Afrika Selatan pada awal Oktober 2020. Varian virus corona B.1351 bisa mempengaruhi netralisasi beberapa antibody, akan tetapi varian virus ini belum terdeteksi apakah jenis tersebut mampu meningkatkan risiko keparahan penyakit. Karena para ilmuan masih belum menemukan spesifikasi jelas dari virus corona Beta ini.

3. Varian virus corona P.1 disebut Gamma

      Varian virus corona P.1 yang biasa disebut Gamma ini ditemukan di Brasil. Varian virus corona Gama ini juga sama dengan varian B.1.352 karena ditemukan lolos dari netralisasi. Adapun gejala virus varian ini yaitu : Demam, batuk kering dan kelelahan.

      Dengan banyaknya varian virus corona yang ada pada saat ini pemerintahan di Indonesia mengadakan program yang dinamakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). PPKM ini dilakukan sejak tanggal 2 Juli 2021 hingga tanggal 20 Juli tepatnya pada saat Idul Adha 1442 H.

      Protokol kesehatan ini diadakan untuk mencegah penularan virus corona dan meminimalisir bertambahnya angka kasus infeksi, corona. Covid-19 ini memiliki gejala yang sama seperti demam namun dapat menyebabkan kematian dan antara lain gejalanya adalah : batuk, pilek, kelelahan, rasa tidak nyaman, nyeri tenggorokan, diare,mata merah, kepala sakit, hilangnya indera penciuman, perubahan warna kulit, sesak nafas, nyeri dada, hilangnya kemampuan berbicara atau bergerak.

      Bila kalian mengalami gejala seperti diatas,kalian harus melakukan istirahat yang cukup,banyak mengonsumsi vitamin dan makan sayur,buah,daging,agar badan bisa kembali vit. Jika anda mengalami gejala berkelanjutan anda bisa kunjungi rumah sakit atau klinik terdekat agar bisa diperiksa lebih lanjut.

      Seiring banyaknya varian virus corona, pemerintah bekerja keras untuk menjaga masyarakatnya dengan adanya program, yaitu program vaksin masal,program ini di buat agar masyarakat bisa melakukan melakukan aktivitas seperti biasanya, namun vaksin ini buat bukan berarti kita bisa bebas untuk melonggarkan protokol kesehatan.

      Masyarakat tetap dihimbau untuk memperketat protokol kesehatan, karna vaksin ini bukan jaminan kalian kebal menghadapi virus ini, vaksin ini masih dalam tahap uji lab agar benar benar mampu menahan virus corona, tetapi kalian jangan takut terhadap vaksin yang sudah di pakai, karna vaksin ini bersifat sementara agar para masyarakat bisa bertahan dalam jangka cukup lama untuk menghadapi virus ini.

      Untuk menghadapi virus ini masyarakat harus benar benar menjaga kesehatan dan tetap mematuhi protokol kesehatan yang ada

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun