Mohon tunggu...
Ghifari R
Ghifari R Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Manusia biasa yang biasa-biasa aja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hutan, Gunung, Alam, dan Filosofi Sunda

18 Mei 2023   21:25 Diperbarui: 18 Mei 2023   21:42 1118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hal tersebut merupakan sebuah manifestasi dari konsep gunung sebagai sarana penghubung antara manusia dengan Yang Maha Kuasa atau dalam kepercayaan Sunda Wiwitan sering disebut Sanghyang Widhi. 

Dalam kehidupan masyarakat Sunda, terutama yang hidup di dataran tinggi tentunya gunung memainkan peran vital baik secara langsung maupun tidak langsung. 

Dari segi mata pencaharian banyak orang sunda yang lebih memilih berkebun daripada suku jawa yang kebanyakan memilih untuk bertani, hal ini didukung oleh letak geografis Jawa Barat yang berada di dataran tinggi.

Bagi orang sunda, gunung adalah paku bumi di dunia, gunung adalah sumber spiritual dan budi pekerti yang menuntun seorang manusia dalam berperilaku. Masyarakat Sunda mengkategorikan wilayah gunung menjadi tiga kategori yaitu : leuweung larangan (hutan keramat), leuweung tutupan (hutan lindung), dan leuweung baladaheun (hutan titipan). 

Leuweung Larangan yaitu hutan yang tidak boleh ditebang dengan alasan apapun, leuweung tutupan yaitu hutan yang boleh ditebang namun dengan catatan harus ada pohon pengganti yang ditanam, sedangkan leuweung baladaheun merupakan hutan yang dapat digunakan untuk aktivitas berladang dan berkebun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun