b) membimbing mahasiswa dalam mengaplikasikan hasil belajarnya pada kehidupan sehari-hari.
c) dibuat banyak aktivitas yang mendorong mahasiswa melihat pengalaman sendiri dan belajar dari pengalaman.
Proposisi ketiga dari pendekatan andragogi bahwa orang belajar berdasarkan kebutuhan. Analisis ini telah membawa implikasi dewasa dalam hal:
a) kurikulum harus ditata agar sesuai dengan kebutuhan nyata mahasiswa, bukan hanya kebutuhan institusi, dan
b) kesiapan mahasiswa yang perlu disiapkan
Proposisi keempat dari pendekatan andragogi bahwa orientasi belajar orang dewasa adalah kehidupan, di mana analisis ini telah membawa implikasi kepada:
a) Dosen harus mengetahui apa yang menjadi ketertarikan mahasiswa, kemudian membangun pengalaman belajar relevan dengan ketertarikan itu.
b) tahapan-tahapan belajar sebaiknya diatur berdasarkan area persoalan, bukan berdasar pada mata kuliah.
c) pada sesi-sesi awal pembelajaran harus diupayakan dapat mengidentifikasi problem yang lebih spesifik yang ingin dipelajari lebih dalam oleh mahasiswa.
Mahasiswa yang mampu mandiri dalam belajar, memiliki motivasi intrinsik lebih kuat daripada yang lainnya, mereka umumnya lebih berprestasi karena memiliki motivasi berprestasi yang relatif tinggi. Proses belajar untuk mahasiswa yang memiliki karakteristik memasuki masa dewasa, di mana mereka sedang memuncak memperjuangkan kemandirian dengan gaya belajar independen, maka pendekatan belajar yang sesuai adalah andragogi. Dari keterampilan dalam belajar tersebut akan tumbuh hasil belajar yang otentik  (actual outcomes) berupa karya mulia maupun karya yang bermanfaat bagi sesama. Semakin tinggi dan luas keterampilan belajar yang dimiliki individu,maka semakin tinggi dan luas pula keterampilan-keterampilan lain yang mengiringinya sebagai hasil belajar autentik (Hidayanto,2002)
REFERENSI