Mohon tunggu...
Muiz Ghifari
Muiz Ghifari Mohon Tunggu... Guru - Guru

Konten favorite saya adalah filsafalat, pendidikan, teknologi, dan politik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Katanya Guru itu Bukan Kategori Fakir, Tapi Gaji di Bawah UMR

9 Januari 2025   21:43 Diperbarui: 9 Januari 2025   21:43 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Guru Mengajar di Kelas

Guru sering kali digambarkan sebagai manusia super yang mampu menghadapi segala tantangan. Gaji rendah? Tidak apa-apa, guru bisa "berhemat." Beban kerja tinggi? Guru adalah orang-orang yang sabar. Tidak ada asuransi kesehatan? Guru pasti dilindungi oleh doa siswa.

Namun, di balik semua itu, ada kelelahan yang sering kali tersembunyi di balik senyum mereka. Guru adalah manusia tangguh, bukan karena mereka ingin, tetapi karena sistem memaksa mereka menjadi demikian.

Jika yayasan bersikeras bahwa guru bukan fakir, mungkin perlu diusulkan solusi berikut:

  1. Program Zakat Internal: Yayasan dapat membuat program zakat khusus untuk guru, di mana sebagian dari zakat siswa dialokasikan kembali kepada guru sebagai bentuk penghargaan.

  2. Potongan Berbalik: Alih-alih memotong gaji guru yang sakit, yayasan bisa memberikan "insentif sakit," sehingga guru tidak perlu khawatir kehilangan penghasilan.

  3. Jaminan Pangan Guru: Sebagai alternatif gaji, yayasan bisa memberikan kebutuhan pokok bulanan kepada guru. Ini akan memastikan mereka tetap bisa makan, meski tidak digaji layak.

Satire ini bukan hanya tentang yayasan tertentu, melainkan potret umum bagaimana profesi guru sering kali diromantisasi tanpa ada langkah nyata untuk mendukung mereka secara materi.

Jika kita ingin pendidikan berkembang, kita tidak bisa terus membiarkan mereka yang berada di garis depan menjadi pihak yang paling terabaikan. Guru bukan sekadar perantara ilmu atau zakat; mereka adalah manusia yang juga memiliki hak untuk hidup layak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun