Mohon tunggu...
Ibn Ghifarie
Ibn Ghifarie Mohon Tunggu... Freelancer - Kandangwesi

Ayah dari 4 anak (Fathia, Faraz, Faqih dan Fariza) yang berasal dari Bungbulang Garut.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Wisata Religius a la Buddhis

5 Oktober 2011   09:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:18 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_139703" align="alignnone" width="300" caption="www.festivalcitylink.com/"][/caption] "Parantos sumping teu acan ka Festival Buddhis Bandung, 29 September-16 Oktober 2011 pukul 10.00-22.00 di Lotte Mart Festival Citylink, lantai dasar dan lantai I Jln. Peta Pasir Koja Bandung. Bayar 10 ribu, boleh ambil buku gratis sebanyak-banyaknya. Hayu, saya lagi di sini sekarang" (30 September 2011 18:19:52) Tiga hari setelah mendapatkan pesan singkat dari Wawan Gunawan, Koordinator Jakatarub Bandung yang  mengabarkan ihwal Festival Buddhis Bandung. Pada hari Senin (3/10)  pukul 09.05 WIB 8 mahasiswa Religious Studies (RS) Pascasarjana UIN SGD Bandung berangkat ke lokasi untuk sekedar berwisata religius ala Buddhis. Kendari sebelum pergi dari kelas RS, salah satu dosen pengampu mata kuliah Buddhis, Abdul Syukur mengingatkan kepada mahasiswa RS tentang pentingnya Festival Buddhis Bandung "Sudah pada ke Festival Buddhis Bandung di Lotte Mart Festival Citylink belum? Sayang kalau dilewatkan karena banyak manfaat yang bisa kita ambil dari Festival itu" paparnya Rombongan wisata religius terbagi kepada dua kelompok; Pertama, Memakai kendaraan mobil empat orang; Kedua, Memakai kendaran dua empat orang. Ya. Sekitar jam 10.06 WIB kami tiba di lokasi. Sunyi sepi, tak ada aktivitas Festival kecuali para pedagang Mall yang menawarkan barang jualanya. Hampir 30 menit mencari tempat digelarnya Festival tidak ketemu hanya loket Festival yang tak bertuan. [caption id="attachment_139706" align="alignnone" width="300" caption="(Dokumen Pribadi Riva Rahayu)"][/caption] Walhasil, salah seorang panitia datang sambil menjelaskan "Hari ini tidak ada acara Dhammatalk dan Seminar. Berbeda dengan hari kemarin. Akan tetapi untuk pameran dan stand Buddhis dibuka" paparnya "Wah. Lamun kieu mah atuh salah waktu ngahadiran Festival Buddhie ieu" celetuk mahasiswa RS Tentunya, untuk masuk ke ruang pameran dan stand Buddhis kita harus memberikan dana sumbangan sebesar Rp. 10.000-(dapat ditukar dengan souvenir Buku Panduan/VCD/Buku Dhamma selama persediaan masih ada, di stand/counter Penukaran Panitia) [caption id="attachment_139708" align="alignnone" width="300" caption="(Dokumen Pribadi Riva Rahayu)"][/caption] Di lantai dasar kita dihidangi menu lukisan Sang Buddha; Buddharupang berbaring 26 meter, Replika relief dinding candi Borobudur, 40 lukisan besar riwayat hidup Buddha, Diorama 4 peristiwa penting, Replika 4 tempat bersejarah India, Sejarah agama Budha Indonesia, Kerajaan Buddhis Nusantara. Pada lantai I kita disuguhi;  Kitab Suci Tipitaka berbagai bahasa, Theater film Buddhis, Inti ajaran agama Buddhis, Ruang puja relik Buddha & 38 Arahat, Makna benda di Altar Puja, Meja puja aliran Buddhis, Ruang meditasi, Stand komunitas Buddhis. Selama perjalanan wisata religius kami ditemani seorang perempuan sebagai guide. Obrolan santai bermotif ajaran Buddhis sambil melihat-lihat pemeran lukisan jejak-jejak Guru Agung pun dijelaskanya. Meskipun dalam mengemukakan pertanyaan masih ada yang mempersoalkan keyakinan, Tuhan di mata Sidharta Gautama. Menengarai anggapan itu, seorang penjaga stand dari Bekasi menuturkan "Untuk pertanyaan-pertanyaan kita bisa diskusikan lebih lanjut pada kesempatan lain yang jelas kami sangat terbuka kepada mereka yang mau belajar, berbagi, diskusi dengan kami di Bekasi supaya terciptanya kerukunan antar umat beragam" Keyakinan ini sangat memperkuat bangunan toleransi, kehidupan harmonis  yang sempat dibajak oleh para teroris. Ini terlihat dari tema yang diusung Komunitas Umat Buddha Indonesia bertajuk "Seni dan Budaya Memperkuat Kesatuan Bangsa” [caption id="attachment_139709" align="alignnone" width="300" caption="(Facebook Festival Buddhis 2011)"][/caption] Mengenai rangkaian Festival Buddhis Bandung, salah satu panitia menjelaskan; Meraih Sukses dengan Kekuatan Pikiran bersama Adi W Gunawan (Pakar Pendidikan dan Mindset) pada hari Selasa, 4 Oktober 2011 pukul 19.00 WIB-selesai; Seminar tentang Pemanasan Global pada hari Sabtu, 8 Oktober 2011 pukul 15.00 WIB-selesai; Dhammatalk bersama Sayadawa U Indaka (39 Vassa) murid dari YM Chanmay Sayadaw pada hari Minggu, 9 Oktober 2011 pukul 13.30 WIB-selesai; Dhammatalk bersama Bhishu Bhadra Pala (Suhu Xian Bing) pada hari Sabtu, 15 Oktober 2011 pukul 18.00-20.00 WIB. Mari kita berwisata religius ke Festival Buddhis Bandung yuk! [Ibn Ghifarie]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun