Mohon tunggu...
Ghifari Albar
Ghifari Albar Mohon Tunggu... Editor - Two Wheels Enthusiast

Belum pandai menulis, sedikit handal membuat Video. Seorang Video Editor MNC Group.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Tungku Panas Biji Kopi

4 Juni 2018   00:30 Diperbarui: 4 Juni 2018   01:04 739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siang itu, matahari Desa Kemiren sedang memancarkan sinar terbaiknya. Siang itu juga kami sedang melakukan pengambilan gambar untuk keperluan foto dan video dokumentasi persiapan Festival Ngopi Sepuluh Ewu. 

Objek kami saat itu adalah seorang Ibu keturunan suku Using yang berbaik hati mau mengenakan pakaian tradisonal dan mempraktekkan caranya menyangrai biji kopi.

"Ini harus diaduk terus sampai kira-kira 15 menit" ujar Ibu itu sambil terus menyangrai biji-biji kopi yang mulai menghitam.

Keadaan di dapur itu membuat pakaian kami basah seiring kopi mengering. Basah karena panas terik dari luar, ditambah selimut hawa, hasil terbakarnya bara api dibawah tungku besar untuk menyangrai kopi.

Setelah 15 menit, biji-biji kopi pun didinginkan dengan cara dipindahkan ke tampah bambu. Digerakan olehnya maju mundur tampah tersebut dengan tangan kiri, dan diikuti tangan kanan yang sambil mengipas calon serbuk kopi.

Selesai pada proses pendinginan, sebenarnya masih ada proses untuk menumbuk/menggiling biji kopi tersebut hingga akhirnya siap diseduh. Namun sayang, pada saat itu kami harus segera berbagi waktu untuk mendokumentasikan hal lainnya. Sehingga proses pendokumentasian berhenti di titik itu.

dokpri
dokpri
Sebetulnya sayang jika harus melewati tahap akhir dari pembuatan kopi tersebut. Tapi tak apa. Pikirku, suatuhari nanti kita bertemu lagi di dalam dapur pengap yang sama. Kita dokumentasikan ulang lengkap mulai dari pemetikan, penyortiran, pengelupasan kulit, hingga kembali ke tahap yang telah lama kita ketahui ini.

Terimakasih telah menerima kami @genpijogja dengan baik. Semoga ada kesempatan lainnya untuk kita bersilaturahmi lagi.

Lokasi : Salah satu dapur rumah warga Suku Using/Osing, Desa Kemiren, Banyuwangi, Jawa Timur, Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun