By: Ghian Septa Ardianti
Di tengah kesunyian malam
Rintikan hujan deras melanda permukaan
atap istana kecil ku
Angin berhembus menerobos liang liang
kecil dinding istana itu
Hujan turun seperti bak air yang terus mengalir
Menyusuri kepiluan hati yang teriris rindu
Suara dentuman tangis berteriak di malam itu
Tak ku sangka hujan deras itu
memeluk erat kerinduan ku
Dingin malam bercampur piluÂ
Tak kuasa aku menahan kesendirian ku
Rintikan hujan yang jatuh
Membasahi permukaan bumi
Menyirami tanaman mati bak hidup
terasa di ulang untuk kedua kali
Teriakan hujan yang semakin deras
hingga ku tak kuasa mendengar kepiluan nya
dari tangisan nya
Baik lah hujan
Ku mohon dengar lah tangisan hati ku
Peluk lah rasa rindu ku
Ucapkan sampai bertemu di lain waktu
                       Mungka, 05 Maret 2021
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI