Mohon tunggu...
Ghevin Agung Nugraha
Ghevin Agung Nugraha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Social Activist

Undergraduate student at UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, who always expanding his experience and knowledge. A person who has an interest in Gender issues, Human Rights, Project Management, and has the capacity for the position of Human Resources, Advocacy Officer, and Project Officer. Good communication, analytical, critical thinking, and interpersonal skills. Able to cooperate and learn new things to take responsibility for any task I am working on, or any situation I am in.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Nuklir di Semenanjung Korea Ancaman untuk Global

15 September 2024   08:30 Diperbarui: 15 September 2024   08:33 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Penting untuk melibatkan organisasi internasional, seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dalam upaya penyelesaian konflik. PBB memiliki peran vital dalam mediasi dan fasilitasi dialog antarnegara. Melalui forum ini, negara-negara dapat bertukar pandangan dan mencari solusi yang dapat diterima oleh semua pihak. Selain itu, PBB juga dapat mendukung inisiatif pembangunan ekonomi di Korea Utara sebagai langkah menciptakan kestabilan dan mengurangi ketergantungan negara tersebut pada program senjata nuklir.

Di sisi lain, masyarakat sipil juga memiliki peran penting dalam mempromosikan perdamaian. Upaya untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang bahaya senjata nuklir dapat dilakukan melalui pendidikan, kampanye, dan program pertukaran budaya. Masyarakat perlu diingatkan bahwa dampak konflik bersenjata tidak hanya dirasakan oleh negara-negara yang terlibat, tetapi juga oleh seluruh dunia. Kesadaran akan isu ini perlu ditanamkan agar generasi mendatang dapat lebih bijak dalam menyikapi permasalahan yang ada.

Pada akhirnya, ancaman nuklir di Semenanjung Korea bukan hanya masalah kawasan, tetapi juga tantangan bagi perdamaian dunia secara keseluruhan. Upaya untuk meredakan ketegangan dan mencapai solusi damai memerlukan kerja sama dari semua pihak. Diplomasi yang efektif, keterlibatan organisasi internasional, dan partisipasi masyarakat sipil adalah kunci untuk mencapai tujuan tersebut. Hanya melalui kolaborasi dan komitmen yang kuat, kita dapat berharap mencegah terjadinya konflik yang dapat menghancurkan kestabilan global dan menempatkan masa depan umat manusia dalam bahaya.

Referensi

Adam, R. (2023). Analisis Strategi Nuklir Korea Utara Pasca Perang Dingin: Pengaruh Proliferasi Nuklir Korea Utara Terhadap Stabilitas Keamanan Asia Timur. Ganaya: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 6(3), 579-593.

Alifa, D. T. (2024). Analisis Penyebab Ketidakstabilan Konflik Semenanjung Korea Pasca Deklarasi Panmunjom Tahun 2018-2023 (Doctoral dissertation, Universitas Islam Indonesia).

Baidhowi, M. Perspektif Realis dalam Senjata Nuklir di Korea Utara.

Rustamana, A., Wulandari, W., Aditya, B. C., & Jaojah, S. (2024). Menganalisis Perkembangan Kekinian Dari Negara Korea Utara Dan Korea Selatan. Sindoro: Cendikia Pendidikan, 3(2), 41-50.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun