Mohon tunggu...
Ghesti Saraswati
Ghesti Saraswati Mohon Tunggu... Ilmuwan - Alumni Fisip UI

Belajar Bersuara Untuk Membangun Bangsa. Cheers

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Virus Corona di Indonesia, Negara Tidak Hadir?

24 Maret 2020   19:24 Diperbarui: 24 Maret 2020   19:38 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pmjnews.com | presiden jokowi saat meninjau wisma atlet yang diubah menjadi RS Darurat corona

Obat-obatan yang di beberapa negara diujicoba dapat mempercepat penyembuhan pasien corona, seperti Avigan dan Klorokuin juga sudah dibeli dan didatangkan pemerintah dalam jumlah yang banyak, pun demikian dengan alat tes cepat (mass rapid test) corona sudah diimpor dari Cina dengan jumlah banyak dan akan disebar ke seluruh RS rujukan corona. APD tambahan bahkan sudah diambil langsung ke Cina oleh Kementerian Pertahanan (di mana banyak negara berebut untuk mendapatkannya, karena di negaranya pun kekurangan).

Tidak hanya itu, Presiden Jokowi juga memperhatikan warga terdampak, khususnya kelas menengah ke bawah pendapatannya berkurang karena pembatasan kegiatan di luar rumah (bekerja, sekolah, dan beribadah dari rumah). Di mana penerima kartu sembako selama 6 bulan ke depan akan ditambah Rp 50.000 per keluarga sehingga menjadi Rp 200.000 per bulan, kredit usaha di bawah Rp 10 milyar diberikan penundaan cicilan 1 tahun dan penurunan bunga, pun demikian dengan ojek online, sopir taksi, nelayan yang tengah kredit motor, mobil, atau perahu diberikan kelonggaran, yaitu waktu tambahan untuk menyicil selama satu tahun. Presiden juga meminta masing-masing pemerintah daerah mendata rakyat dengan kemampuan ekonomi menengah ke bawah (penghasilan harian) dan diberikan perlindungan dan jaminan selama masa wabah corona berlangsung dan dihadapi dengan pembatasan kegiatan sosial.

Pada akhirnya, kita mengetahui, negara telah hadir di tengah masyarakatnya. Negara tidak berpangku tangan, dan sebaiknya sebagai warga negara kita tidak perlu "nyiyir atau mencaci" lagi terkait langkah pemerintah kita, karena toh semua negara tidak siap menghadapi corona. 

Apa yang dilakukan pemerintah Indonesia saat ini hanya perlu didukung rakyatnya, dengan patuh terhadap anjurannya, dan memberikan apa yang kita bisa untuk menghadapi situasi ini. Seperti sebuah pesan "hidup yang bermanfaat adalah hidup yang memberikan manfaat kepada orang lain", dan tentu saja "hidup yang terus mencerca orang lain atau pemerintahnya". Semangat Indonesiaku, kita pasti bisa melewati ini semua!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun