Mohon tunggu...
Genzuli
Genzuli Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Teknologi Mataram

Mahasiswa semester 7 di Universitas Teknologi Mataram dengan Program Studi Rekayasa Perangkat Lunak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengenal Desa Pandanlandung | Wagir - Malang

28 Oktober 2024   21:32 Diperbarui: 28 Oktober 2024   21:43 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Desa Pandanlandung, yang secara administratif termasuk dalam wilayah Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, memiliki letak geografis yang spesifik, yakni pada koordinat -7.97577 Lintang Selatan dan 112.5603259 Bujur Timur. Posisi geografis ini memberikan gambaran mengenai letak desa tersebut relatif terhadap wilayah-wilayah lainnya di Jawa Timur. Berdasarkan data demografis terkini, jumlah penduduk Desa Pandanlandung mencapai sekitar 9.266 jiwa. Komposisi gender penduduk relatif seimbang, dengan jumlah laki-laki dan perempuan yang hampir sama, Sekitar 4.695 laki-laki dan 4.571 perempuan. Struktur usia penduduk Desa Pandanlandung didominasi oleh kelompok usia produktif, yaitu penduduk berusia antara 20 hingga 50 tahun. Selain itu, terdapat pula kelompok penduduk usia lanjut (lansia) dan anak-anak dalam jumlah yang cukup signifikan. Secara sosiokultural, masyarakat Desa Pandanlandung mayoritas merupakan suku Jawa, yang merupakan kelompok etnis terbesar di Jawa Timur. Hal ini tercermin dari kuatnya pengaruh budaya Jawa dalam kehidupan sehari-hari masyarakat desa. Adapun dari segi keagamaan, Islam merupakan agama yang dianut oleh sebagian besar penduduk. Namun demikian, terdapat pula minoritas penduduk yang menganut agama Kristen.

Desa Pandanlandung memiliki potensi sumber daya yang signifikan, khususnya dalam sektor pertanian. Luas lahan pekarangan yang telah dikelola secara intensif memungkinkan masyarakat untuk menghasilkan komoditas unggulan seperti jeruk, jagung, dan berbagai jenis sayuran. Kegiatan ekonomi masyarakat sebagian besar bergantung pada sektor pertanian, yang tercermin dari aktivitas penjualan hasil panen secara langsung maupun melalui pemasaran online. Selain itu, sektor kuliner juga mulai berkembang, dengan sebagian besar pelaku usaha memanfaatkan media sosial untuk memasarkan produknya.

Dari sisi infrastruktur, desa telah dilengkapi dengan tujuh sumur bor yang airnya ditampung dalam dua tandon. Letak desa yang berada di daerah pegunungan menawarkan potensi wisata yang sangat besar. Keindahan alam, luasnya lahan pertanian, dan keberadaan kawasan perhutani dapat dikembangkan menjadi destinasi wisata yang menawarkan beragam aktivitas, seperti wisata alam, edukasi, dan agrowisata. Meskipun sektor pertanian menjadi tulang punggung perekonomian desa, sebagian besar masyarakat juga bekerja di sektor jasa sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Pendapatan tambahan diperoleh dari kegiatan pertanian dan perkebunan yang dilakukan secara sambilan.

Mayoritas masyarakat Desa Pandanlandung memiliki gaya hidup yang sederhana, namun sibuk dengan pekerjaan di kantor atau perusahaan, sehingga interaksi sosial antarwarga cenderung terbatas. Nilai dan keyakinan, serta tradisi keagamaan masih sangat kuat dipegang warga terutama pada perayaan hari-hari besar agama Islam, namun toleransi keberagaman juga tinggi, sehingga tidak megganggu masyarakat nonmuslim. Masyarakat Desa Pandanlandung memiliki minat yang tinggi dalam meningkatkan kualitas hidup melalui pendidikan. Adapun minat terhadap sektor perkebunan didorong oleh ketersediaan lahan yang luas. Sikap masyarakat cenderung acuh karena kesibukan pribadi. Meskipun demikian masyarakat cukup patuh dan taat terkait kebiajakan yang ada. Dengan mempertimbangkan tingkat pendidikan, pekerjaan, dan kepemilikan aset, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar masyarakat Desa Pandanlandung dapat dikategorikan dalam kelompok sosial ekonomi menengah ke atas

Salah satu tantangan utama yang dihadapi Desa Pandanlandung adalah kurangnya partisipasi aktif warga dalam pembangunan desa. Hal ini disebabkan oleh minimnya interaksi sosial antarwarga. Adapun peluang yang dapat dimaksimalkan ialah pengembangan pada sektor pertanian. Selain sebagai sumber produksi pangan organik, lahan pertanian dapat dikembangkan menjadi agrowisata edukatif yang menarik minat kunjungan sekolah. Pembangunan infrastruktur yang memadai di kawasan dengan pemandangan alam yang indah akan semakin meningkatkan daya tarik wisata.

Desa Pandanlandung memiliki potensi yang signifikan untuk berkontribusi pada pencapaian beberapa tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Pengembangan sektor pertanian organik tidak hanya mendukung SDG 2 (Tanpa Kelaparan) melalui peningkatan ketahanan pangan, tetapi juga SDG 1 (Tanpa Kemiskinan) dengan meningkatkan pendapatan petani. Minat masyarakat terhadap pendidikan sejalan dengan SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), yang dapat didukung melalui pengembangan fasilitas dan program pendidikan. Pengelolaan sumber daya air melalui sumur bor dan tandon mendukung SDG 6 (Air Bersih dan Sanitasi Layak). Pengembangan infrastruktur wisata dan pertanian dapat mendorong inovasi dan pertumbuhan ekonomi, sesuai dengan SDG 9. Pertanian organik juga mendukung SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab). Pengelolaan lahan pertanian dan kawasan perhutani secara berkelanjutan mendukung SDG 15 (Ekosistem Daratan).

Terakhir, kerjasama antara pemerintah desa, masyarakat, dan sektor swasta dalam pengembangan potensi desa mencerminkan semangat SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan). Dengan memaksimalkan potensi yang ada dan mengatasi tantangan yang dihadapi, Desa Pandanlandung dapat menjadi contoh implementasi SDGs di tingkat lokal, mendorong pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun