Mohon tunggu...
Ghery Helwinanto
Ghery Helwinanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca memiliki banyak tujuan seperti mencari arah ke tempat tujuan, mencari arti dari suatu kata, mencari penjelasan dari suatu kejadian, dan lain-lain. Membaca juga tidak melulu soal buku, bisa juga koran, majalah, artikel ilmiah, artikel berita, peta, kamus, hingga bibliografi.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Analisis Novel Gadis Minimarket Karya Sayaka Murata

24 November 2023   11:56 Diperbarui: 9 Desember 2023   07:20 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah beberapa waktu sejak saya terakhir membaca novel ini. Sebelumnya, saya tidak sempat berpikir untuk menuliskan ulasan terkait dengan novel ini pada awal saat saya memutuskan untuk membelinya. Tapi ada beberapa hal yang menarik untuk dibahas mengenai cerita di dalamnya dan salah satunya adalah adanya unsur Flat Arc di dalam cerita tersebut. Sebelumnya, saya sudah sempat membahas mengenai Flat Arc pada artikel sebelumnya. Jika kamu belum membacanya kamu bisa membacanya dengan mencarinya di dashboard saya.

Seperti yang saya pernah bilang, saya tidak akan menulis dengan template resensi yang sudah kita kenal selama ini. Oleh karena itu, saya menuliskannya dengan hanya menjabarkan hal yang menarik bagi saya. Pendapat bisa berbeda, jadi tidak masalah bila Anda tidak setuju.

Saya suka dengan ilustrasi yang dibuat oleh Orkha, ilustrator novel ini. Ilustrasi dibuat dengan baik dengan mempertimbangkan unsur kesatuan terutama dengan fokus pada bagian tengah dimana terdapat minimarket dalam bentuk kotak. Saya suka sapuan kuas yang dibuat sehingga menciptakan kesan tertentu pada objek gambar.

Bila kalian ingin tahu data bibliografis mengenai novel tersebut, seperti jumlah halaman, penerbit dan lain-lain dapat kalian cari di Internet. Maka dari itu saya tidak akan membahasnya. Tapi hal yang penting untuk diketahui bahwa novel ini ditujukan untuk pembaca yang berusia 17 ke atas. Jadi, pilihlah bacaan yang sesuai dengan umur kalian.

Melalui blurb, kita dijanjikan dengan cerita mengenai perubahan sang protagonis. Saya tidak mengatakan bahwa protagonis pasti berubah di akhir cerita tapi tema yang dibawakan mengarah pada aspek perubahan internal.   

Terkait dengan hal yang dibawakan dalam novel ini, saya pikir Sayaka Murata sudah cukup melakukan riset tentang latar belakang yang dibawakan dalam cerita tersebut. Penggambaran mengenai bagaimana cara kerja di dalam minimarket mampu diterjemahkan ke dalam kata-kata dengan baik olehnya. Terimakasih pula pada Ninuk Sulisyawati karena sudah menerjemahkan novel ini.  

Baca juga: Flat Character Arc

Sepanjang cerita, Keiko si protagonis sudah memiliki objek yang diinginkannya atau kita sering menyebutnya sebagai Want. Want ini sebenarnya bisa berubah berkali-kali sepanjang cerita, dapat dikatakan secara eksplisit oleh si protagonis atau tidak diuangkapkannya secara langsung. Namun, hal ini wajib ada pada setiap karakter protagonis dan novel ini menyediakannya. Di sisi lain, kita diberitahu bahwa Keiko "perlu" menjadi normal. Jadi, Need dalam cerita ini adalah Keiko perlu menjadi normal. Kan?

Saya pernah mengatakannya sebelumnya, bahwa Need adalah objek yang sebenarnya dibutuhkan oleh si protagonis. Tapi apakah Keiko benar-benar "butuh" untuk berubah? Berdasarkan karakternya, saya pikir tidak. Jadi, kalimat "Keiko perlu menjadi normal" itu apa? Itu adalah Truth. Saya lupa untuk membahasnya sebelum artikel ini terbit. Oleh karena itu, saya mungkin akan membahasnya di artikel lain.

Truth dapat diartikan sebagai kenyataan. Sederhananya, bila kita melihat Keiko sebagai manusia di dunia nyata, kita akan berpendapat bahwa Keiko memang perlu berubah menjadi normal. Itu adalah Truth. Tapi bagaimana dengan Need-nya? Need yang dibutuhkan oleh Keiko dapat bergantung pada keinginan penulis. Apa yang ingin disampaikan oleh Sayaka Murata melalui cerita ini. Apakah Keiko menurutnya (sebagai seorang tokoh dalam cerita fiksi) harus berubah menjadi orang yang normal?

Konsep semacam dapat ditemui dalam cerita-cerita Flat Arc. Protagonis sebagai tokoh utama sudah memiliki believe system atau apa yang dipercayainya. Protagonis sudah tahu siapa dirinya di awal cerita. Oleh karena itu, prinsip/ believe system yang dimiliki oleh si protagonis ditantang pada cerita-cerita Flat Arc. Keiko yang tahu bahwa dirinya tidak normal menurut pandangan orang-orang sekitarnya, saat itu mendapatkan tantangan apakah dia akan berubah di akhir cerita. Dan hal itu juga sudah terwakilkan dalam blurb di sampul belakang novel ini.

Sedikit spoiler, cerita ini mendapatkan ending yang memuaskan (sweet ending) sebagai Flat Arc. Meskipun pada akhirnya, Keiko menolak Truth, tapi Keiko mendapatkan objek (Want) yang diinginkannya dan berhasil menyadari Need yang dibutuhkannya. Novel ini sangat saya rekomendasikan jika kalian ingin tahu tentang penerapan Flat Arc dalam cerita. Dan, bila kalian mendengar bahwa cerita dengan Flat Arc itu membosankan. Itu tidak benar. Flat Arc menarik dengan caranya sendiri. Begitu pula dengan arc-arc yang lain.

Meskipun tidak terlalu berpengaruh banyak, mungkin ada baiknya untuk memberikan penjelasan mengenai beberapa istilah seperti pada "Zaman Jomon" atau istilah "ecobag" dalam novel sehingga pembaca dapat memperoleh informasi lebih banyak mengenai istilah baru tersebut.

Itu saja ulasan dari saya. Tinggalkan komentar, saran dan pertanyaan di kolom komentar di bawah, ya! Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk membaca. Sampai jumpa di artikel berikutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun