Mohon tunggu...
Ghery Helwinanto
Ghery Helwinanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca memiliki banyak tujuan seperti mencari arah ke tempat tujuan, mencari arti dari suatu kata, mencari penjelasan dari suatu kejadian, dan lain-lain. Membaca juga tidak melulu soal buku, bisa juga koran, majalah, artikel ilmiah, artikel berita, peta, kamus, hingga bibliografi.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Cara Membuat Konflik dalam Cerita Fiksi

15 November 2023   09:47 Diperbarui: 15 November 2023   10:50 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya sudah pernah membahas tentang konflik dan pentingnya konflik dalam sebuah cerita pada artikel "Apa itu Konflik dan Apa Pentingnya Konflik Dalam Cerita". Dan, artikel ini mungkin dapat menambah sedikit wawasan mengenai konflik dan bagaimana konflik dapat terjadi, sehingga kamu dapat membuat variasi konflik dalam cerita yang kamu buat.

Konflik yang kita pahami mungkin lebih seperti pertentangan antara dua pihak yang tidak saling setuju tentang sesuatu, dan masing-masing dari mereka punya kepentingannya masing-masing. 

Itu benar, konflik dapat menimbulkan sifat defensif antara kedua belah pihak yang saling berselisih dan pihak-pihak yang terlibat dapat memandang bahwa pihak lain sebagai penghalang dari tujuannya. Tapi, perlu dipahami bahwa konflik yang terjadi dalam cerita tidak terbatas pada orang jahat yang ingin menghalangi tujuan protagonis saja. 

Perlu ada kebutuhan dibalik perilaku dari antagonis tersebut. Mungkin, antagonis memiliki kepentingan yang berbeda dengan protagonis atau antagonis memiliki cara pandang yang berbeda  mengenai bagaimana melihat keadilan. 

Satu pihak mungkin berpikir bahwa keadilan dapat diwujudkan melalui pengadilan lewat jalur hukum, sementara satu pihak mungkin berpikir untuk mengambil tindakan secara mandiri. Jadi, dapat dipahami kan bahwa konflik itu sebenarnya lebih dari ketidaksetujuan terhadap sesuatu.

Hal lain yang perlu diketahui adalah konflik terjadi pada sebuah hubungan keterikatan. Maksudnya? Kita bisa melihat dalam peristiwa sehari-hari bahwa konflik dapat terjadi dalam hubungan pertemanan, pasangan kekasih, suami istri, saudara dan dalam hubungan pekerjaan. 

Bayangkan saja jika kedua individu tidak memiliki keterikatan dalam sebuah hubungan antarpribadi, apakah konflik akan terjadi? Bila kalian menyadarinya, di media sosial juga dapat terjadi konflik. 

Konflik ini mungkin tidak terlihat sebagai sebuah hubungan tentang kedekatan personal (karena jarak fisik dari kedua pihak yang berselisih cukup jauh), tetapi masing-masing dari pihak ini memiliki keterikatan terhadap suatu objek. 

Mungkin satu pihak ingin memenangkan sebuah argumen, sementara yang lain menganggap argumen itu tidak benar dan ingin mengatasi gangguan tersebut. Jadi, konflik memang tidak membutuhkan hubungan kedekatan secara personal tetapi selama ada kepentingan di situ, konflik akan tetap dapat terjadi.

Pernah dengar mitos bahwa konflik harus dihindari? Nurbani (2019) mengemukakan bahwa dalam konflik antarpribadi terdapat beberapa prinsip-prinsip, yaitu:

  • Konflik itu tidak terelakkan,
  • Konflik dapat berfokus pada isi dan/ atau masalah hubungan
  • Konflik dapat terjadi dalam bentuk komunikasi langsung atau tidak langung,
  • Konflik dapat memiliki dampak negatif dan positif,
  • Konflik dapat dipengaruhi oleh budaya dan gender.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun