Mohon tunggu...
Ghery Helwinanto
Ghery Helwinanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca memiliki banyak tujuan seperti mencari arah ke tempat tujuan, mencari arti dari suatu kata, mencari penjelasan dari suatu kejadian, dan lain-lain. Membaca juga tidak melulu soal buku, bisa juga koran, majalah, artikel ilmiah, artikel berita, peta, kamus, hingga bibliografi.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Apa itu Literasi?

13 November 2023   11:52 Diperbarui: 13 November 2023   12:26 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketersediaan informasi dan kemudahan akses menjadi bagian penting dalam proses penelusuran suatu informasi. Di dalam kehidupan sehari-hari, kita mungkin sering mengalami ketika kita hendak bertanya mengenai sesuatu lantas lawan bicara kita akan mengatakan "cari saja di google". 

Hal tersebut tidak salah, karena internet sudah menyediakan banyak informasi yang tersimpan dalam berbagai bentuk format, baik pdf yang dapat dibaca tanpa koneksi internet ataupun format artikel yang disajikan melalui tampilan website. 

Meskipun, pada dasarnya alat telusur informasi itu banyak, seperti duckduckgo, bing, yandex, hingga ecosia. Informasi yang berada di internet dapat dikatakan terlalu banyak, sementara waktu yang kita butuhkan tidak sebanyak itu untuk mengecek satu per satu.

Septiyantono (2023) mengemukakan bahwa untuk mencegah masyarakat secara potensial terjebak dalam banyaknya informasi, setiap orang perlu memiliki kemampuan dalam hal mencari, memakai, dan mengevaluasi informasi yang dibutuhkan secara efektif dan efisien, serta dapat mengembangkannya menjadi pengetahuan yang baru. 

Literasi informasi merupakan kemampuan yang diperlukan dalam menggunakan dan menghasilkan suatu informasi. Terdapat beberapa model literasi informasi yang diungkapkan oleh Septiyantono, diantaranya adalah:
a. Big 6
b. Research Cycle
c. Bruce's Seven Faces of Information Literacy
d. Guided Inquiry: Carol Kuhlthau dan Ross Todd
e. The Seven Pillars Model
d. Empoweing Eight

Big 6 dikembangkan oleh Eisenberg dan Berkowitz. Big 6 memiliki penekanan pada pengembangan logika, pendekatan berpikir secara kritis untuk melakukan penyelesaian masalah (Zulaikha, 2008). Septiyantono (2023), menjelaskan enam tahap dengan dua sub tahap, yaitu:
a. Pendefinisian Tugas
- Definisikan masalah informasi yang dihadapi
- identifikasi kebutuhan informasi.

b. Strategi dalam mencari informasi
- Menentukan semua sumber informasi yang mungkin dapat dijadikan rujukan
- Memilih sumber informasi terbaik.

c. Lokasi dan akses
- Tentukan lokasi sumber secara intelektual ataupun fisik
- menentukan informasi dalam sumber

d. Menggunakan informasi yang diperoleh
- Hadapi dengan cara membaca, mendengar, menyentuh, dan mengamati
- Ekstrak informasi yang memiliki tingkat relevansi dengan yang dibutuhkan.

e. Sintesis
- Mengorganisasikan banyak sumber
- Sajikan informasi

f. Evaluasi
- nilai produk yang dihasilkan dari segi efektivitas
- nilai proses apakah sudah cukup efisien

Septiyantono juga mengemukakan bahwa keterampilan dalam menggunakan teknologi informasi sebagai sarana pencarian informasi merupakan bagian penting dalam model ini.

Dalam literasi informasi juga mengenal istilah literasi media. Literasi media memungkinkan kita untuk mengatasi pandangan masyarakat terhadap dampak dari isi pesan yang cenderung negatif dan tidak diharapkan sehingga kemampuan dan kesadaran secara khusus bagi pembaca media, penonton, ataupun pendengar dari informasi yang tersebar baik di internet ataupun di dunia nyata diperlukan. Terdapat salah satu pandangan mengenai literasi media ini yang dikemukakan oleh Silverblatt dalam Septiyantono (2023):

  • Adanya kesadaran terhadap dampak media kepada individu dan masyarakat.
  • Adanya pemahaman terhadap proses komunikasi massa.
  • Adanya pengembangan strategi yang digunakan untuk menganalisis dan membahas pesan-pesan media.
  • Adanya kesadaran kepada isi media sebagai "teks" yang memberikan wawasan dan pengetahuan ke dalam budaya kontemporer manusia dan diri manusia itu sendiri.
  • Adanya peningkatan kesenangan, pemahaman, dan apresiasi terhadap isi media.

Menurut Septiyantono (2023), literasi media memiliki fungsi-fungsi, yaitu:

  • menginformasikan pesan atau pengetahuan,
  • mendidik,
  • membentuk opini atau pendapat,
  • menghibur.

Meski banyak media di luar sana yang lebih dominan dalam hal menghibur alih-alih mendidik, nyatanya pada dasarnya literasi media bertujuan untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat sebuah kemampuan mengontrol khususnya dalam hal membedakan dan menilai isi media secara kritis, menginterpretasikannya dan memanfaatkan isi media sesuai dengan kepentingannya.

Jadi, sudah paham tentang apa itu literasi? Literasi tidak terbatas pada aspek membaca pada bahan bacaan fisik. Literasi juga bukan diartikan sebagai pengetahuan yang dimiliki tanpa perlu melakukan penelusuran informasi, melainkan literasi adalah proses dalam menggunakan sarana yang relevan untuk memperoleh informasi, untuk selanjutnya dilakukannya penginterpretasian pesan yang terdapat di dalam informasi yang kita peroleh untuk dimanfaatkan sesuai dengan kepentingannya.

Daftar Pustaka

Zulaikha, S. R. (2008). Analisis The Big Six Model dalam Rangka Implementasi Information Literacy di Perpustakaan. FIHRIS, Volume III Nomor 2 (Juli-Desember 2008).

Septiyantono, Tri. (2023). Literasi Informasi. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun